PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Getirnya hidup dialami NM (14) warga Desa Pondok Wuluh Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Pasca disetubuhi ayah tirinya, ia justru  diusir dari rumah oleh ibu kandungnya.

Tak tahan dengan kejadian tersebut, NM melapor ke Polsek Leces, pada Kamis (26/9) lalu meski seorang diri. Namun ia dianjurkan untuk melajutkan laporan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo.

Ayah kandung NM, SI (60) yang menemani anaknya melapor ke polisi menjelaskan, perlakukan tak senonoh kepada korban terjadi bermula pada pertengahan Maret lalu. Korban disetubuhi ayah tirinya, AL, saat malam hari.

Ketika itu, ia ditinggal ibunya, MH, berjualan di Pasar Leces. Korban dipaksa memenuhi hasrat bejat pelaku di kamar korban sendiri. Sang ayah tiri bejat mengancam akan mencekik dan membunuh korban jika menolak melayani pelaku.

“Tiga bulan setelahnya, tepatnya pada bulan Juni, anak saya kembali disetubuhi. Kala itu pelaku mengancam akan memukul anak saya hingga patah jika menolak ajakan berhubungan intim,” jelas SI kepada PANTURA7.com, Selasa (1/10).

Advertisement

Menurut SI, ia sudah lama bercerai dengan mantan istrinya, MH. “Mulai kecil, anak saya sudah ikut ibunya ke rumah ayah tirinya. Saya baru tahu kalau anak saya ditiduri setelah dia melapor ke Polsek Leces,” tutur SI.

Derita NM berlanjut, pasca digagahi ayah tiri ia justru diusir dari rumah. Sang ibu, MH, mengusir NM karena dianggap perebut suami orang (pelakor) rumah tangganya dengan suami sekaligus pelaku pencabulan, AL.

“Dari dia (mantan Istri, red) NM ini anak pertama saya. ketika cerai, dia ikut dengan ibunya dan tinggal di rumah suami barunya. Anak saya diusir karena dianggap merebut suaminya,” tutur SI di Mapolres Probolinggo.

Sementara, Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riski Santoso membenarkan jika pihaknya sudah menerima laporan dugaan tindak persetubuhan anak di bawah umur. Sejauh ini, jelas Riski, proses penyelidikan masih dilakukan.

“Sementara ini kami sudah terima laporannya, pelaku yang merupakan ayah tiri korban masih akan kami dalami lebih lanjut. Informasi selanjutnya mohon ditunggu,” tutur Riski. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhamad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *