Menu

Mode Gelap
Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau Sehari, Polres Probolinggo Kota Tangkap 5 Orang Pengedar Sabu Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

Peristiwa · 28 Sep 2019 10:20 WIB

Dirugikan Proyek Galian C, Warga Blokade Jalan


					Dirugikan Proyek Galian C, Warga Blokade Jalan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga Desa/ Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo mengeluhkan proyek galian tanah yang beroperasi di aliran sungai pancarglagas. Galian C itu diketahui milik A-Q warga Kecamatan Kraksaan.

Warga yang geram menutup jalan yang dilalui dump truk pengangkut pasir dan batu dengan portal selama sekitar 2 jam. Blokade jalan sebagai bentuk teguran warga yang tidak setuju dengan beroperasinya Galian C tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Subaidi (35) penambang tradisional desa setempat, dampak yang ditimbulkan Galian C sangat dirasakan warga sekitar. Menurutnya, penghasilan warga merosot pasca Galian C tersebut beroperasi.

“Sumur warga yang rumahnya didekat tambang banyak yang kering. Selain itu, penghasilan kami sebagai penambang tradisional juga terganggu alias berkurang, jadi kami tutup jalannya,” kata Subaidi, Sabtu (28/9).

Semenjak ada Galian C, lanjut pria yang jadi penambang sejak lulus SD ini, keuntungan yang diperoleh warga sekitar sebagai penambang tradisional anjlok. Sebelum ada Galian C, pendapatan warga sekitar Rp. 200 ribu, namun kini njlok hingga kisaran Rp. 80 ribu.

“Ini satu-satunya pekerjaan kami selama ini, mau kerja sebagai petani kami tidak punya sawah. Dua ratus ribu saja itu kami dapat kalau lembur,” keluh Subaidi.

Terpisah, Kapolsek Pakuniran Iptu Haby Sutoko mengatakan, polemik antara warga dan pihak penambang hanya kesalahpahaman. Menurutnya, warga tetap bisa penambang manual, lantaran jarak Galian C dan lokasi penambangan tradisional lumayan jauh.

“Nanti akan kami adakan mediasi, biar tidak terjadi salah faham dan warga tetap bisa mendapatkan keuntungan. Tapi untuk penutupan jalan tadi memang sempat dilakukan oleh warga,” beber Kapolsek.

Inti permasalahannya, lanjut Haby, warga khawatir jika penghasilan hariannya sebagai penambang tradisional berkurang.”Tidak ada tuntutan lain, selain kekhawatiran penghasilan berkurang,” tutupnya. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Diduga Akibat Korsleting, Tiga Mobil Warga Sukorejo Hangus Terbakar

17 Juli 2025 - 14:29 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

15 Juli 2025 - 19:04 WIB

Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf

15 Juli 2025 - 18:15 WIB

Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

15 Juli 2025 - 17:00 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Trending di Peristiwa