PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga Desa/ Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo mengeluhkan proyek galian tanah yang beroperasi di aliran sungai pancarglagas. Galian C itu diketahui milik A-Q warga Kecamatan Kraksaan.
Warga yang geram menutup jalan yang dilalui dump truk pengangkut pasir dan batu dengan portal selama sekitar 2 jam. Blokade jalan sebagai bentuk teguran warga yang tidak setuju dengan beroperasinya Galian C tersebut.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Subaidi (35) penambang tradisional desa setempat, dampak yang ditimbulkan Galian C sangat dirasakan warga sekitar. Menurutnya, penghasilan warga merosot pasca Galian C tersebut beroperasi.
“Sumur warga yang rumahnya didekat tambang banyak yang kering. Selain itu, penghasilan kami sebagai penambang tradisional juga terganggu alias berkurang, jadi kami tutup jalannya,” kata Subaidi, Sabtu (28/9).
Semenjak ada Galian C, lanjut pria yang jadi penambang sejak lulus SD ini, keuntungan yang diperoleh warga sekitar sebagai penambang tradisional anjlok. Sebelum ada Galian C, pendapatan warga sekitar Rp. 200 ribu, namun kini njlok hingga kisaran Rp. 80 ribu.
“Ini satu-satunya pekerjaan kami selama ini, mau kerja sebagai petani kami tidak punya sawah. Dua ratus ribu saja itu kami dapat kalau lembur,” keluh Subaidi.
Terpisah, Kapolsek Pakuniran Iptu Haby Sutoko mengatakan, polemik antara warga dan pihak penambang hanya kesalahpahaman. Menurutnya, warga tetap bisa penambang manual, lantaran jarak Galian C dan lokasi penambangan tradisional lumayan jauh.
“Nanti akan kami adakan mediasi, biar tidak terjadi salah faham dan warga tetap bisa mendapatkan keuntungan. Tapi untuk penutupan jalan tadi memang sempat dilakukan oleh warga,” beber Kapolsek.
Inti permasalahannya, lanjut Haby, warga khawatir jika penghasilan hariannya sebagai penambang tradisional berkurang.”Tidak ada tuntutan lain, selain kekhawatiran penghasilan berkurang,” tutupnya. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan