PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kemacetan arus lalu lintas akibat perbaikan Jembatan Pajarakan di Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolingg terus terjadi. Kemacetan mengular hingga 3 kilometer, baik dari arah barat ataupun dari jalur sebaliknya.
Kondisi ini membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Probolinggo berharap buka tutup jalur di Jembatan Pajarakan memprioritaskan angkutan umum. Penyebabnya, karena minimnya jalur alternatif.
“Kami berharap perbaikan Jembatan Pajarakan tidak menghambat laju perekonomian warga, dengan memprioritaskan kendaraan angkutan umum orang maupun barang. Karena kalau mobil pribadi masih bisa lewat jalur alternatif,” kata Ketua Organda Probolinggo Tommy W. Prakoso, Jum’at (23/8).
Angkutan umum seperti bus dan Mobil Penumpang Umum (MPU), menurut Tommy, memiliki jalur dan waktu yang tetap setiap jarak perjalan yang ditempuh (Trayek). Oleh karenanya, jika kendaraan angkutan umum tidak diprioritaskan, maka akan sangat merugikan.
“Maka apabila ditutup total tidak bisa dialihkan jalurnya, karena akan bersinggungan dengan jalur trayek yang lainya. Selain itu, juga akan berpengaruh pada waktu tempuh dari terminal ke terminal lainnya,” ujar Tommy.
Contohnya, lanjut Tommy, trayek bus dari Terminal Bayuangga ke Terminal Besuki yang mempunyai waktu tetap. Namun apabila bus dalam jalur trayek tersebut terlambat sampai 15 menit, maka bus tidak bisa lagi mengambil jatah trayek karena sudah menjadi jatah bus yang antri di belakangnya.
“Maka tak jarang ditemukan, setelah melewati titik kemacetan mereka akan ngebut untuk mengejar keterlambatan waktu. Nah kondisi ini bisa membahayakan bukan? Baik bagi penumpang bis, maupun bagi pengguna jalan lainnya,” paparnya.
Perlu diketahui, Jembatan Pajarakan akan diperbaiki selama sepekan. Untuk jam-jam macet selam perbaikan, diprediksi terjadi mulai pukul 6 hingga 8 pagi. Sedangkan saatsore hari, tumpukan kendaraan terjadi antara pukul 6 hingga 8 malam. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efend Muhammad













