Menu

Mode Gelap
Eks Kepala Desa di Bondowoso Edarkan Narkoba, Tertangkap di Jember. Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total Nelayan Hilang di Perairan Gending, Pencarian Terhambat Cuaca Buruk Kakak-beradik asal Gunung Geni Probolinggo jadi Maling Motor, Kini Dibekuk Polisi Jembatan Karangjati Anyar Putus, Warga Terpaksa Menyusuri Sungai Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

Pemerintahan · 19 Agu 2019 01:50 WIB

Pemkab Probolinggo Jamin Balon Raksasa Tak Membuat Jasa Lokal Terganggu


					Pemkab Probolinggo Jamin Balon Raksasa Tak Membuat Jasa Lokal Terganggu Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kendati wisata Gunung Bromo bertambah wahana dengan balon raksasa, pihak Pemkab Probolinggo menjamin tak akan mengganggu pemasukan usaha jasa lokal seperti kuda dan jeep.

Salah satu pengusaha setempat, Digdoyo Djamaluddin meminta agar wahana balon raksasa tak sampai mematikan wahana lokal.

“Saya berharap adanya balon raksasa itu jangan sampai mematikan jasa kuda dan jasa jeep, sehingga harus ada pasar konsumen tersendiri khusus untuk balon udara,” kata Digdoyo yang Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo itu.

Terpisah, Pemkab Probolinggo melalui Camat Sukapura Bambang Heriwahyudi menegaskan, balon udara dan usaha jasa lokal berbeda segmen. Termasuk dari sisi tarif juga berbeda jauh.

“Jadi adanya balon udara saya kira tak mengganggu keberlangsungan usaha kuda maupun jeep. Karena memang berbeda segmennya. Kemarin tercatat hanya delapan orang yang menggunakan jasa balon itu,” ucapnya Senin (19/8) melalui sambungan selular.

Diketahui tarif jasa kuda dan jeep terbilang terjangkau dimana tarif kuda Rp 100 ribu untuk 1-2 jam. Sedangkan jeep 700 ribu untuk 1-2 jam.

Sementara untuk balon udara Rp 615 ribu bagi wisatawan lokal sedangkan Rp 875 ribu untuk wisatawan mancanegara. Namun jika hanya ingin merasakan sensasi di dalam balon udara lewat kegiatan Cold Inflation, cukup merogoh kocek Rp. Rp 150.000/orang.

Setiap balon udara dapat diisi oleh empat orang penumpang termasuk seorang pilot. Balon udara ini juga hanya terbang secara statik atau naik turun dengan ketinggian terbang maksimal 50 meter. Meskipun durasi setiap terbang hanya bisa 10 menit namun wisatawan akan terpuaskan oleh pengalaman dan pemandangan yang ditawarkan.

Wahana balon raksasa sendiri masih dalam tahap uji coba mulai tanggal 15-25 Agustus 2019. Hal ini juga dilakukan sebagau upaya peningkatan pengunjung Gunung Bromo. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Wagub Emil Dardak Soroti Kerusakan Tanggul Kebondeli Lumajang, begini Responsnya

13 Mei 2025 - 06:18 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Ketahanan Pangan Desa Lumajang: Inovasi, Pelatihan dan Dana Desa Bersinergi

12 Mei 2025 - 19:23 WIB

Lumajang Bersatu Hadapi Ancaman Banjir: Perbaikan Darurat Tanggul Sungai Kebondeli Jadi Prioritas Utama

12 Mei 2025 - 17:37 WIB

FKDT Lumajang dan Pemkab Bersinergi Wujudkan Pendidikan Keagamaan

12 Mei 2025 - 14:24 WIB

Bunda Indah Gerakkan Penanganan Darurat Kerusakan Talud di Candipuro untuk Lindungi 82 KK

12 Mei 2025 - 13:26 WIB

Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN

10 Mei 2025 - 19:35 WIB

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Trending di Pemerintahan