Menu

Mode Gelap
Curanmor saat Salat Jum’at di Sentul Probolinggo Digagalkan, Dua Pelaku Ditangkap Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

Ekonomi · 25 Jul 2019 09:40 WIB

Harga Cabai Tetap ‘Pedas’, Rp 70 Ribu


					Harga Cabai Tetap ‘Pedas’, Rp 70 Ribu Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Harga cabai di Probolinggo yang melambung tinggi sejak beberapa pekan lalu tetap bertahan. Hingga kini di sejumlah pasar, harga cabai tetap “pedas” di kisaran Rp 70 ribu per kilogram.

“Alhamdulillah, kami bersyukur tingginya harga cabai menguntungkan petani. Hal ini hampir dirasakan oleh semua petani cabai di Probolinggo,” kata Ketua Komunitas Petani Cabai (KPCI) Kabupaten Probolinggo, Abdul Basit, Kamis (25/7).

Petani asal Desa Tarokan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo ini mengatakan, di tingkat petani harga cabai mencapai Rp 50 ribu. Sementara di tingkat pasar sekitar Rp 70 ribu per kilogram.

Abdul mengaku memiliki areal tanaman cabai seluas sekitar 1,2 hektare. Sekali panen, ia bisa menghasilkan 3 kuintal cabai rawit. Dengan harga Rp 50 ribu per kilogram di tangan tengkulak, ia bisa meraup pendapatan Rp 15 juta.

“Menjual ke tengkulak bagi para petani juga cukup lumayan. Namun dengan kondisi ini kita harus tetap waspada karena harga cabai sangat fluktuatif,” katanya.

Lanjut Abdul, harga cabai bisa secara mendadak naik, juga mendadak turun. Hal itu banyak faktor yang mempengaruhinya seperti, stok melimpah, kedatangan suplai dari luar Jawa, bahkan terpengaruh impor dari luar negeri.

“Atas dasar itu, kami tak menambah lahan cabai. Misal saya sewa untuk menambah penghasilan, itu tidak saya lakukan, karena khawatir turun mendadak,” katanya.

Diketahui harga cabai rawit di sejumlah pasar tetap tinggi. Dari awal Juni sekira Rp 40 ribu terus meroket hingga kini Rp 70 ribu. Kendati ini menyenangkan bagi petani, sisi lain pembeli berusaha mengurangi volume pembelian komoditas berasa pedas itu. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi