Menu

Mode Gelap
Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44 Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kedungsupit Probolinggo, Motif Masih Diselidiki Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005

Nasional · 25 Jun 2019 10:04 WIB

Nelayan Kota Probolinggo Sepakat Tak Datangi MK


					Nelayan Kota Probolinggo Sepakat Tak Datangi MK Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sengketa hasil pemilu Presiden – Wakil Presiden yang berkepanjangan, membuat nelayan di Kota Probolinggo gerah. Kegerahan itu ditunjukkan dengan menggelar deklarasi damai di dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan, Selasa (25/6/2019).

Dalam aksinya, massa naik keatas kapal lalu membentangkan spanduk ajakan damai. Selain itu, mereka mengajak masyarakat, terutama sesama nelayan, tidak kian mendidihkan bejana politik dengan ikut berdemo ke kantor Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua Paguyuban Nelayan kota Probolinggo, Zaenul Fathoni mengatakan, aksi damai dilakukan agar suasana di Ibukota Jakarta tetap kondusif jelang pembacaan sidang putusan MK, yang rencananya berlangsung pada tanggal 27 – 28 juni 2019.

“Kami sudah capek dengan proses pemilihan umum yang panjang dan menguras tenaga, jangan ditambah lagi dengan sengketa yang berkepanjangan. Baik pasangan 01 ataupun 02, terimalah hasil pemilu dengan lapang dada,” seru Fathoni seusai deklarasi.

Pihaknya juga meminta, para nelayan yang tidak hadir deklarasi, tidak terpengaruh dengan oknum-oknum tak bertanggung jawab yang mengajak berdemo ke Gedung MK. “Jangan terpengaruh untuk berbuat keributan,” wantinya.

Fathoni menambahkan, di Kota Probolinggo terdapat sedikitnya 1.500 nelayan dari sekitar 100 kapal motor (KM). Para nelayan, klaim Fathoni, telah bersepakat untuk tidak berbondong-bondong ke Gedung MK.

“Kita disini saja, tidak perlu ke Gedung MK. Lebih baik memikirkan bagaimana hasil tangkapan ikan bisa meningkat ditengah cuaca laut yang kurang bersahabat,” katanya.

Ahmad Baidhowi (38) satu dari sekitar 30 nelayan yang deklarasi damai memastikan ia tidak akan datang ke Jakarta meski diajak dan dipaksa sekalipun. Menurutnya, menyiasati dapur agar tetap ngepul ditengah paceklik ikan jauh lebih penting daripada dagang ke Gedung MK.

“Lebih baik menangkap ikan mas, untuk menghidupi anakk istri. Biar itu menjadi urusan MK,” tandas Baidhowi.

Sekedari informasi, saat ini sidang sengketa hasil Pilpres 2019 masih berlangsung di MK. Pihak penggugat, Tim Prabowo-Sandi (Paslon 02) menggugat Jokowi-Amin (Paslon 01) yang unggul dalam perolehan suara, karena dianggap melakukan kecurangan pemilu. (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kerusuhan Meluas, Presiden Prabowo Perintahkan Tindakan Anarkis Ditindak Tegas

31 Agustus 2025 - 20:23 WIB

Akhmad Munir Nakhodai PWI Pusat, Bawa Semangat Rekonsiliasi

31 Agustus 2025 - 15:52 WIB

Mencekam! Warga Bakar Gedung Negara Grahadi Surabaya

31 Agustus 2025 - 07:27 WIB

Unjuk Rasa Meluas, Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri dan Panglima TNI Bertindak Tegas

31 Agustus 2025 - 03:22 WIB

Tingkatkan Kompetensi, 31 Pejabat Pemkab Probolinggo Ikuti Assesment di Surabaya

28 Agustus 2025 - 10:14 WIB

Demo 25 Agustus di Depan DPR, Massa Mulai Bentrok dengan Aparat

25 Agustus 2025 - 16:51 WIB

Jadi Tersangka Pemerasan, Presiden Prabowo Pecat Immanuel Ebenezer dari Wamenaker

23 Agustus 2025 - 10:53 WIB

1.000 Ton Gula Lumajang Diserap Pemerintah Pusat Selama Satu Hingga Dua Hari

22 Agustus 2025 - 18:30 WIB

Kertas dari Pelepah Pisang di Lumajang Tembus Pasar Jakarta

18 Agustus 2025 - 09:12 WIB

Trending di Nasional