Menu

Mode Gelap
Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44 Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kedungsupit Probolinggo, Motif Masih Diselidiki Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005

Lingkungan · 24 Jun 2019 08:19 WIB

Melihat Potret Pemukiman Kumuh di Kota Probolinggo


					Melihat Potret Pemukiman Kumuh di Kota Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bantaran sungai selalu identik dengan pemukiman kumuh. Kondisi itu rupanya juga ada di bantaran Sungai Banger yang berada di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Pantauan PANTURA7.com pada Senin (24/6/2019) pagi, kekumuhan itu nampak terlihat. Namun bagi warga sekitar hal itu sudah menjadi biasa, pasalnya sudah bertahun-tahun kondisi itu terjadi.

Tak hanya sungai yang debit airnya menipis, jamban sementara yang ada membuat limbahnya langsung dibuang di sungai. Kondisi itu diperparah dengan adanya sampah tak hanya plastik bahkan ada pembalut dan popok bayi.

Warga RT 3 RW 14 Hj. Nurjannah mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama. Bahkan ketika ia masih beranjak dewasa hingga saat ini.

“Sudah lama seperti itu, ada jamban yang langsung dibuang ke sungai. Soalnya masih ada warga yang tidak punya jamban sendiri,” ucapnya.

Seorang warga tengah membersihkan sampah yang mengambang di Sungai Banger. (Foto : Rahmad Soleh).

Lanjutnya, pemerintah sebelumnya sudah pernah membuat jamban umum di sisi selatan. Namun setelah itu warga masih kurang merawatnya.

“Ya dulu sudah ada juga tapi ya kurang dirawat. Kalau misalkan jamban sementara itu rusak warga yang gak punya jamban susah nantinya,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Umi Kulsum (34). Ibu rumah tangga ini mengaku, sampah-sampah di sungai merupakan kiriman dari arah selatan. Tak hanya menimbulkan bau tak sedap, juga merusak pemandangan.

“Itu dari selatan sampahnya yang mengalir. Kalau warga sini ada tempat sampahnya yang tiap hari diambil,” tegasnya.

Sementara Ketua RT setempat Abdullah (47) mengakui jika warga di sekitar Sungai Banger masih belum banyak yang sadar akan kebersihan lingkungan. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab kumuhnya pemukiman.

“Meski sudah disarankan untuk tidak membuang sampah di sungai mereka justru tidak mau menerimanya. Itu sudah bolak- balik diperingatkan,” ujarnya.

Melihat kondisi itu, Abdullah berharap, agar pemerintah bisa turun tangan mencari solusi terbaik untuk lingkungan di daerahnya.

“Baik yang berkaitan pola penyadaran masyarakat soal pentingnya lingkungan termasuk budaya tidak berjamban di sungai,” jelasnya saat ditemui awak media di rumahnya. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 99 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif

1 September 2025 - 20:05 WIB

Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM

1 September 2025 - 19:27 WIB

Bupati Pasuruan Ajak Semua Pihak Wujudkan Pasuruan Aman dan Kondusif

1 September 2025 - 17:15 WIB

Bunda Indah Tegaskan Perbaikan Infrastruktur Sekolah Prioritas Pemkab Lumajang

1 September 2025 - 16:33 WIB

Bupati Lumajang: Mahasiswa Tetap Belajar, Pekerja Jangan Terprovokasi

1 September 2025 - 16:11 WIB

Pemkab Jember Perpanjang Bebas Denda Pajak hingga Akhir Tahun, Tarif Retribusi Pasar Juga Diturunkan

29 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Dongkrak Produksi Pangan, Pemkab Jember Siapkan Pembangunan Irigasi Seluas 78 Hektare

29 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tiga Nama Muncul sebagai Calon PJ Sekda Kota Probolinggo, Siapa Saja?

28 Agustus 2025 - 21:06 WIB

BP Haji Bertransformasi jadi Kementerian, Kemenag Jember Sebut Minim Informasi

28 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Trending di Pemerintahan