Menu

Mode Gelap
Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah Ribuan Pelanggaran Ditindak Polres Pasuruan Kota Selama Operasi Patuh Semeru 2025, Roda Dua Jadi Pelanggar Terbanyak Motif Tewasnya Pria Asal Madiun yang Ditemukan di Sungai Purwosari, Dipicu Dugaan Pelecehan Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron Truk Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Pesisir, Korban Meninggal Seketika

Kesehatan · 24 Jun 2019 11:56 WIB

Bidan Sangat Berperan Cegah AKI-AKB


					Bidan Sangat Berperan Cegah AKI-AKB Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Di Hari Bidan Nasional, Senin (24/6) , peran bidan sebagai garda terdepan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) maupun Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Probolinggo.

Hal itu menjadi apresiasi bagi keluarga besar Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Probolinggo pada Hari Bidan Nasional ke-68. Ketua IBI Kota Probolinggo, Utami Putri menegaskan, bidan berperan penting dalam menurunkan AKI dan AKB.

AKB termasuk Angka Kematian Neonatal (AKN) yakni, bayi usia 0-28 hari. Buktinya AKI pada tahun 2019 (per Juni) ini berjumlah 3 orang. Pada 2018 lalu AKI sebanyak 4 orang.

AKI disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kehamilan abdominal , penyakit TBC, eklamsi keracunan kehamilan dan pendarahan. Selain itu juga dikarenakan ibu hamil kurang kesadaran bagaimana proses kehamilan sampai lahiran yang benar.

Seorang bidan saat memeriksa ibu hamil yang akan melahirkan. (Foto : Rahmad Soleh)

Sedangkan pada AKB pada tahun 2018 sebanyak 44 bayi. Pasa 2019 (hingga Juni) AKB turun menjadi 28 bayi meninggal. Angka tersebut termasuk di dalamnya bayi yang meninggal di usia 0-28 hari atau AKN yang menjadi perhatian khusus.

“Banyak faktor kenapa beberapa bayi itu meninggal. Selain aspek kesulitan napas dan infeksi, bayi lahir dengan bobot rendah yakni di bawah 2.500 gram adalah faktor paling dominan,” ucap Utami saat ditemui di kantornya.

Lanjut Utami, peran bidanlah yang menurutnya sangar besar dalam menyumbang turunnya angka kematian ibu dan bayi tersebut. Hal ini didukung dengan peran serta stakeholder yang ada termasuk faskes dan masyarakat.

“Di Hari Bidan Nasional ini kami berterima kasih dan memberi apresiasi karena peran bidan yang begitu luar biasa. Tentunya hal ini harus ditingkatkan agar sekecil mungkin angka kematian ibu dan bayi turun,” tandasnya.

Sampai saat ini 277 bidan terdata di Kota Probolinggo. Namun yang aktif sebanyak sekitar 250 bidan. Mereka tersebar di berbagai unsur baik PNS, honorer, swasta termasuk pada tenaga kesehatan mandiri seperti bidan praktik atau dokter.

Pihaknnya mendorong semaksimal mungkin agar bidan lebih diperhatikan. Termasuk upaya fasilitasi agar bidan di Kota Probolinggo mendapat pekerjaan, sebab masih ada puluhan bidan yang terdata belum bekerja. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Trending di Lingkungan