Menu

Mode Gelap
Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022 Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru

Lingkungan · 21 Jun 2019 08:00 WIB

Kawasan Bromo Bersalju, Yuk Nikmati Keseruannya


					Kawasan Bromo Bersalju, Yuk Nikmati Keseruannya Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bagi anda yang hendak menghabiskan libur akhir pekan, kawasan wisata Gunung Bromo, sangat disayangkan jika dilewatkan. Sebab sejak beberapa hari terakhir, ada fenomena langka di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut.

Fenomena langka tersebut berupa embun beku atau bun upas yang mirip butiran salju. Fenomena ini terjadi setahun sekali, mulai bulan Juni hingga Agustus. Bun Upas terjadi karena suhu ekstrim di bawah 0°C.

“Awalnya pas pertama kali sampai ya kaget, dingin sekali cuacanya. Nah pas kita turun ke lautan pasir nunggu matahari terbit, gak nyangka banyak saljunya,” kata salah seorang pengunjung wisata Bromo, Alex (26), Jum’at (21/6/2019).

Mendapati fenomena langka itu, Alex pun melalui kamera ponsel pintarnya segera mengabadikan panorama alam di kawasan tersebut. Tak hanya dedaunan dan rumput, salju juga menempeli gundukan pasir di kaldera.

“Wuih, asyik…seru! Tapi dingin banget, saya sampai menggigil nih,” ujar remaja asal Kabupaten Malang ini.

Tak hanya menikmati panorama alam bersalju ala eropa, Alex juga berbagi tips bagi wisatawan yang hendak berburu salju Bromo. Menurutnya, kristal es di Bromo bisa dilihat antara pukul 04.00 WIB hingga sekitar pukul 06.00 WIB pagi.

“Kalau matahari sudah terbit, susah mencarinya. Saljunya sudah mencair. Jadi, sebelum matahari terbit sudah harus ke lautan pasir,” terangnya.

Kepala Seksi Lautan Pasir TNBTS, Subur Hari Handoyo menyebut, fenomena salju Bromo terjadi karena suhu turun drastis. Dibantu hembusan angin kencang, membuat embun yang menempel di dedaunan menjadi beku membentuk kristal es.

“Ini fenomena alam tahunan, karena faktor cuaca. Saya menghimbau kepada pengunjung agar memakai pakaian yang lebih tebal di Gunung Bromo, untuk mengurangi hawa dingin,” imbau Subur. (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tata Ulang Kota, Pemkot Probolinggo Mulai Bongkar Bedak GOR A. Yani

21 Juni 2025 - 20:52 WIB

Trending di Lingkungan