PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perayaan kelulusan pelajar SMA dengan berkonvoi mulai marak dilakukan, Jum’at (3/5/2019). Euforia ini tak hanya dikeluhkan masyarakat yang rumahnya berada di pinggiran jalan, tetapi juga membuat para pengguna jalan geram.
Selain menghambat arus lalu lintas, bunyi knalpot dari kendaraan para pelajar yang merayakan kelulusan disertai baju seragam sekolah yang sudau dicorat coret, membuat warga ataupun para pengguna jalan terganggu.
“Miris sekali pelajar sekarang kalau sudah lulus, bukannya mau sungkem kepada orang tuanya dan merayakan kelulusan dengan cara yang lebih bermanfaat lagi, malah konvoi gak karuan di jalanan,” kecam Hendrik, warga Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Tak sampai disitu, ia menyayangkan tidak adanya kawalan dari pihak terkait, baik dari pihak kepolisian ataupun dari pihak sekolah terhadap siswa yang merayakan kelulusan. Padahal konvoi ini melintasi jalan raya pantura, jalam akses kecamatan hingga jalan di pemukiman padat penduduk.
“Saya gak melihat ada polisi ngawal, padahal sangat menggangu sekali. Kalau kami sendiri yang membubarkan, jelas kewalahan dan juga mereka gak bakalan takut,” ucap pria anak dua ini.
Sementara Amel (22) salah satu pengguna jalan mengaku terganggu dengan konvoi kelulusan tersebut. Menurutnya, aksi tersebut sangat urakan dan tak mencerminkan sebagai generasi penerus bangsa yang baik.
“Sebelum saya kuliah juga pernah sekolah seperti mereka, akan tetapi saya tidak konvosi, perayaan semacam ini tidak ada manfaat sama sekali. Malah bisanya bikin orang kesel aja,” curhat Amel.
Pantauan PANTURA7.com, diketahui siswa-siswi yang berkonvoi merupakan lulusan Sekolah Menengah Kanjuruhan (SMK) 2 Kraksaan. Namun saat Kepala Sekolah Miswagianto dikonfirmasi, ia tidak merespon. Padahal pesan WhatsApp yang dikirim via jaringan pribadi menunjukkan pesan telah dibaca. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan