Menu

Mode Gelap
Pengemudi Mengantuk, Pajero Terbalik di Tol Gempol-Pasuruan Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan Suami Istri di Pasuruan Diringkus Polisi karena Edarkan Sabu Sat-set! Warga Kropak Probolinggo Curi Ponsel Sopir yang Tertidur di Pinggir Jalan Polemik Sound Horeg, Kiai di Jember Siap Jalankan Fatwa MUI namun Tunggu Instruksi Gubernur Keras dan Berfrekuensi Tinggi, Pakar Fisika Ingatkan Sound Horeg Punya Dampak Fisik Serius

Peristiwa · 21 Apr 2019 08:21 WIB

Diduga Putus Cinta, Pelajar MTs Gantung Diri


					Diduga Putus Cinta, Pelajar MTs Gantung Diri Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Diduga karena putus cinta, E-H (15) seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Ia ditemukan tak bernyawa di kandang sapi, belakang rumahnya.

Informasi yang diperoleh, tubuh korban yang dalam keadaan tergantung tali pertama kalinya ditemukan oleh kakeknya, Hasan (60). Saat itu, sang kakek hendak memberi makan sapi peliharaannya, Minggu (20/4/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.

Sesampainya di dalam kandang, ia dikejutkan saat mendapati tubuh cucunya tergantung dengan seutas tali warna biru dengan panjang sekitar 3 meter. Tali tampar itu diikatkan pada kayu blandar. Alhasil, bocah yang berpakaian jaket biru itupun membujur kaku.

“Sesudah menemukan cucunya dalam keadaan menggantung, kemudian ia memanggil Holil. Holil ini langsung diminta untuk memanggil orang tua korban,” kata Kapolsek Kotaanyar, AKP. Noer Choiri.

Secarik kertas yang berisi wasiat untuk ayah, ibu dan nenek-kakek korban, yang ditemukan di tempat korban gantung diri. (Foto : istimewa).

Saat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) lanjut Kapolsek, selain mengamankan tali pengikat leher dan sandal korban, pihaknya juga menemukan secarik kertas berisi permintaan maaf dari korban. Dalam surat itu, juga ada permintaan untuk menjaga perempuan bernama Siska.

“Diduga motif korban gantung diri karena masalah asmara. Hal ini terlihat dari surat wasiat korban yang kami temukan,” jelas Kapolsek.

Selanjutnya, tembah Kapolsek, setelah orang tua korban datang, jenasah korban diturunkan dan disemayamkan di rumah kakeknya. Keluarga korban menolak diotopsi, sehingga polisi tak membawa jasad korban ke rumah sakit.

“Keluarga bersedia membuat surat pernyataan serta menyadari bahwa kematian korban adalah musibah. Untuk perempuan bernama Siska, masih kami telusuri,” tutup mantan Kapolsek Sukapura ini. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pengemudi Mengantuk, Pajero Terbalik di Tol Gempol-Pasuruan

26 Juli 2025 - 18:27 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

Tabrakan Honda HRV versus Truk di Simpang Tiga Ahmad Yani Lumajang, Begini Kronologinya

25 Juli 2025 - 12:56 WIB

Pemuda Jatiurip Probolinggo Ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Irigasi, ini Penyebab Kematiannya

23 Juli 2025 - 18:12 WIB

Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga

22 Juli 2025 - 18:20 WIB

Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling

22 Juli 2025 - 14:49 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib

21 Juli 2025 - 21:20 WIB

Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron

21 Juli 2025 - 15:17 WIB

Trending di Peristiwa