PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, mengunjungi para peternak sapi di Dusun Krajan, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (16/3/2019).
Menteri PPN/Bappenas RI Bambang Brodjonegoro mengatakan, kunjungan kerja ini untuk melihat perkembangan penggemukan sapi di daerah sekaligus mendorong perbaikan kesejahteraan peternak. Selama ini, kata Bambang, penggemukan sapi kurang maksimal.
“Yang saya lihat selama ini, praktek penggemukan sapi relatif lama namun gemuknya tidak maksimal, yang disebabkan faktor pakannya. Akibatnya, kesejahteraan peternak juga tidak maksimal,” jelas Bambang.

Menteri PPN/Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro saat memberi minum sapi warga. (Foto : Tim PPN).
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Bambang, pihaknya mengajurkan kepada para peternak agar tidak menggantungkan pakan ternak hanya dari rumput melainkan dicampur dengan konsentrat. Cara itu, tuturnya, efektif untuk menggemukkan sapi.
“Setelah kami bincang-bincang dengan para peternak, ternyata kendalanya ada di pakan. Kami menganjurkan kepada peternak agar jangan hanya menggunakan rumput, tetapi harus ditambah dengan konsentrat,” jelas Bambang.
Konsentrat, menurut Bambang, dapat mempercepat proses penggemukan sapi karena berasal dari berbagai macam limbah. “Ada limbah kopra, limbah sawit, ada juga dari katul. Penggemukan bisa disingkat dari dua tahun menjadi satu tahun saja,” ucapnya.
Salah satu peternak sapi, Ahmad Isyhafandi mengakui, sapi hasil penggemukan rumput dengan sapi penggemukan konsentrat berbeda jauh, terutama saat akan dijual. Rentang waktu penggemukan pun juga bisa lebih singkat dari 2 tahun menjadi 9 bulan.
“Lebih singkat prosesnya, lebih mahal juga harga jualnya. Keuntungan jika menggunakan konsentrat bisa sampai Rp. 9-10 juta, jika pakannya rumput hanya Rp. 3-5 juta,” tandas Isyhafandi. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan