Menu

Mode Gelap
Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng

Ekonomi · 16 Mar 2019 10:09 WIB

Menteri Bappenas Dorong Peternak Sapi Maksimalkan Konsentrat


					Menteri Bappenas Dorong Peternak Sapi Maksimalkan Konsentrat Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, mengunjungi para peternak sapi di Dusun Krajan, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (16/3/2019).

Menteri PPN/Bappenas RI Bambang Brodjonegoro mengatakan, kunjungan kerja ini untuk melihat perkembangan penggemukan sapi di daerah sekaligus mendorong perbaikan kesejahteraan peternak. Selama ini, kata Bambang, penggemukan sapi kurang maksimal.

“Yang saya lihat selama ini, praktek penggemukan sapi relatif lama namun gemuknya tidak maksimal, yang disebabkan faktor pakannya. Akibatnya, kesejahteraan peternak juga tidak maksimal,” jelas Bambang.

Menteri PPN/Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro saat memberi minum sapi warga. (Foto : Tim PPN).

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Bambang, pihaknya mengajurkan kepada para peternak agar tidak menggantungkan pakan ternak hanya dari rumput melainkan dicampur dengan konsentrat. Cara itu, tuturnya, efektif untuk menggemukkan sapi.

“Setelah kami bincang-bincang dengan para peternak, ternyata kendalanya ada di pakan. Kami menganjurkan kepada peternak agar jangan hanya menggunakan rumput, tetapi harus ditambah dengan konsentrat,” jelas Bambang.

Konsentrat, menurut Bambang, dapat mempercepat proses penggemukan sapi karena berasal dari berbagai macam limbah. “Ada limbah kopra, limbah sawit, ada juga dari katul. Penggemukan bisa disingkat dari dua tahun menjadi satu tahun saja,” ucapnya.

Salah satu peternak sapi, Ahmad Isyhafandi mengakui, sapi hasil penggemukan rumput dengan sapi penggemukan konsentrat berbeda jauh, terutama saat akan dijual. Rentang waktu penggemukan pun juga bisa lebih singkat dari 2 tahun menjadi 9 bulan.

“Lebih singkat prosesnya, lebih mahal juga harga jualnya. Keuntungan jika menggunakan konsentrat bisa sampai Rp. 9-10 juta, jika pakannya rumput hanya Rp. 3-5 juta,” tandas Isyhafandi. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Penetapan NI PPPK Paruh Waktu di Lumajang Tembus 19,3 Persen

3 Oktober 2025 - 13:02 WIB

Pengentasan Kemiskinan Berhasil, 266 KPM PKH Lulus Mandiri

2 Oktober 2025 - 15:53 WIB

Antisipasi Keracunan, Wali Kota Probolinggo Tinjau SPPG dan MBG di Sekolah

2 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Trending di Nasional