Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru Polisi Ringkus Tiga Terduga Pembunuh Korban yang Ditemukan di Sungai Pasuruan Menatap Masa Depan Lumajang Melalui Lensa Anak Muda Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

Lingkungan · 8 Jan 2019 08:41 WIB

Pantau Gunung Bromo, Menteri Jonan Usulkan Pos Pengamatan Dipindah


					Pantau Gunung Bromo, Menteri Jonan Usulkan Pos Pengamatan Dipindah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Bromo, Selasa (8/1/2019). Menteri ESDM mengimbau para wisatawan berhati-hati dan menjauhi puncak kawah radius 1 kilometer meski status Gunung Bromo masil level II atau waspada.

Jonan didamping Kepala PVMBG, Kasbani beserta jajaran Forkopimda Pemkab Probolinggo. Mereka memantau kondisi Bromo di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Berdasar pengamatan  secara visual, seismik dan deformasi, Jonan mengatakan, saat ini aktivitas vulkanik Gunung Bromo ‎tidak mengkhawatirkan. Kendati saat ini status gunung api tersebut adalah level II atau waspada.

“Kalau kita lihat aktivitas vulkanis tidak ada yang mengkhawatirkan baik secara data analog dan digital, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Jonan.

Meski berstatus waspada,  jarak aman untuk masyarakat khususnya wisatawan ‎adalah radius 1 kilometer dari kawah. Sedangkan pihak yang bisa memasuki melewati batas 1 km adalah petugas vulkanologi atau pengamat gunung api.

“Jarak aman dari kawah 1 km tidak boleh dimasuki, tapi untuk petugas vulkanologi bisa masuk di radius itu,” tandas mantan Menteri Perhubungan RI ini.

Gunung Bromo dipantau terus-menerus oleh 4 petugas pengamat gunungapi yang bekerja secara bergantian. Namun, Jonan menginstruksikan agar pos pemantau dipindah ke lokasi yang lebih tinggi, agar pengamatan visual bisa maksimal.

“Saya instruksikan agar pos pengamatan dipindah. Secara visual kan kurang sehigga masih harus naik bukit. Jadi saya minta bangunan pos pengamatan ini dipindah ke atas, sehingga petugas di pos pengamatan gunungapi dapat melihat langsung,” tutupnya.

Usai mengunjungi Bromo, Jonan diadwalkan meninjau PLTU Paiton serta meninjau pembangunan jaringan gas bumi di Kabupaten Probolinggo. Setelahnya, ia dijadwalkan meresmikan jaringan gas (jargas) di Kot Pasuruan.

Saat ini Gunung Bromo yang berketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut (mdpl) merupakan gunung api aktif. Gunung berkawah ini tercatat sebagai salah satu gunung api yang sering mengalami erupsi dari 129 gunung api aktif di Indonesia. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Dua Warga Lumajang Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Masih Verifikasi Data

3 Juli 2025 - 18:18 WIB

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 5 Penumpang Tewas

3 Juli 2025 - 15:36 WIB

KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON

2 Juli 2025 - 18:45 WIB

Trending di Nasional