PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tingginya angka inflasi Kota Probolinggo se-Jatim yakni 0,72% bahkan melebihi inflasi nasional biasanya langsung disikapi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat. Namun dikonfirmasi oleh awak media, TPID mengaku belum mendapat informasi resmi dari BPS Kota Probolinggo.
Hal itu disampaikan Perwakilan TPID, Wawan Soegyantono saat ditemui awak media di Pemkot Probolinggo. Diakui pihaknya belum tahu soal inflasi Kota Probolinggo tertinggi se-Jatim bahkan melebihi inflasi nasional.
Wawan yang juga Kabag Perekonomian itu kini hanya menunggu informasi kepastian soal inflasi tersebut. Kalau sudah mendapat informasi baru bisa bertindak. Disinggung soal inflasi muncul di pemberitaan ia pun juga mengaku tak tahu.
“Saya belum tahu ini, belum dapat juga informasi dari BPS. Kalau dapat ya enak saya bisa menentukan langkah-langkah. Lha dari komoditas apa saja yang menyebabkan inflasi naik belum tahu. Jadi sampai sekarang masih belum bisa apa-apa,” ucapnya Kamis (3/1/2019).
Dikonfirmasi kembali Kasi Distribusi Statistik BPS Kota Probolinggo Mochammad Machsus mengatakan, memang belum bisa memberikan informasi tersebut pada TPID. Pasalnya itu masih menunggu jadwal dari Sekda sekaligus Ketua TPID.
“Kan yang mengundang kita ketua TPID, kita belum dapat undangan jadi ya belum bisa. Namun kita nanti akan berkoordinasi dengan TPID agar informasi ini tersampaikan termasuk rilis langsung,” tegas Machsus lewat sambungan seluler.
Diketahui pada Desember 2018 Kota/Kabupaten di Jatim mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,60 persen. Sedangkan Kota Probolinggo mendapat predikat inflasi tertinggi dengan angka 0,72% bahkan melebihi inflasi nasional yang hanya 0,62%.
Informasi BPS, ada 10 komoditas penyumbang inflasi di antaranya telur ayam ras, beras, daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, bawang merah, angkutan antar kota, tomat sayur, daging sapi, mobil, sabun mandi. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan