PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tsunami yang melanda Selat Sunda tiga hari lalu, membuat para aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Ilmu ke-Islaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong, Kabupaten Probolinggo turun ke jalan.
Para aktivis muda ini turun ke jalan bukan untuk demonstrasi mengkritik lemahnya pemerintah dalam melakukan deteksi dini kebencanaan. Namun mereka turun jalan untuk menggalang dana kemanusiaan, yang akan disalurkan kepada para korban.
Koordinator Aksi, Khoirul Umam mengatakan, penggalangan dana kemanusiaan dilakukan selama 2 hari berturut-turut, sejak Senin (24/12/2018) kemarin hingga hari ini. Lokasi yang dipilih adalah traffick light di Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan.
“Di hari pertama, kami galang dana sejak pukul 11.00 WIB sampai petang. Alhamdulillah, selain mendapat sumbangan baju bekas sebanyak 6 kardus, ada uang yang terkumpul hingga Rp. 7 juta,” kata Umam, Selasa (25/12/2018).
Kader PMII asal Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron ini melanjutkan, dana kemanusiaan yang terkumpul sesegera mungkin akan disalurkan kepada warga yang terdampak. Malam nanti, tambahnya, rekap total dana yang terkumpul akan dilakukan.
“Kami juga menunggu hasil koordinasi dengan Pengurus Cabang PMII Probolinggo dulu, Kalau memang diperintahkan untuk menyerahkan langsung, ya kami siap untuk berangkat ke lokasi,” tutur dia.
Terpisah, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Cabang (PC) PMII Probolinggo Raya Auliya Wahyu Alfiantama menuturkan bahwa pihaknya masih akan berkoordinasi dengan jajaran pengurus yang lainnya, soal sistem penyaluran dana bantuan tersebut.
“Untuk penyalurannya, kami berkoordinasi dulu untuk mencari cara terbaik. Tentu kami juga akan melihat situasi dan kondisi di lokasi, kalau memang memungkinkan ya kami salurkan langsung,” beber pemuda asal Kecamatan Besuk ini.
Fian berharap, penggalangan dana kemanusiaan ini menjadi aksi sosial terakhir yang dilakukan kader PMII. “Dalam setahun ini, sudah lebih 3 daerah yang tertimpa bencana alam, baik longsor, gempa atau banjir. Kami harap, tsunami ini merupakan bencana terakhir,” harapnya.
Dilansir dari Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu, sudah mencapai 429 orang. Tak hanya itu, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang serta 16.082 warga mengungsi. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad