PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal menegaskan, agar organisasi masyarakat (ormas) yang ada di wilayah hukumnya tidak melakukan sweeping kegiatan keagamaan. Pelaksanaan ibadah merupakan hak setiap warga negara sehingga negara akan hadir untuk melindunginya.
“Kita sudah antisipasi tentunya kita mendekati tokoh-tokoh agama untuk menyampaikan bahwa tidak diizinkan dan dilarang melakukan sweeping di Kota Probolinggo baik itu di mall, pertokoan, atau pusat perbelanjaan lain,”kata Kapolresta ditemui pada giat pemusnahan miras, Jumat (21/12/2018).
Apalagi pelarangan sweeping ormas tersebut juga sudah sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ramainya isu aksi sweeping oleh ormas tersebut, menyusul adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang pramuniaga muslim menggunakan atribut Natal.
“Apalagi MUI menyampaikan lagi bahwa fatwa itu ada, tapi tidak diikuti diizinkan ormas yang sweeping. Sweeping jelas nggak boleh. Nanti tindakannya dikoordinasikan, memberi indivasi ke kita kalau ada,” ungkapnya.
Dia kemudian mengimbau kepada masyarakat untuk melapor apabila ada tindakan tersebut. “Kalaupun memang ada bisa memberitahukan kepada Kesbanglinmas atau kepada kami, untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Senada dengan Kapolresta, Ketua MUI KH Nizar Irsyad menegaskan, ormas bukan tugasnya untuk sweeping. Terkait kriminal pihaknya mengimbau laporkan ke polisi karena memang kewenangan aparat kepolisian.
“Iya memang tidak boleh, karena bukan tugasnya. Ormas hanya sebatas mengawasi fenomena gerakan masyarakat. Jika ditemukan melakukan kemungkaran atau kriminal dan melanggar peraturan maka harus di laporkan ke polisi sebagai pihak yang punya wewenang,” ucapnya lewat handphone.
Pihaknya pun berharap masyarakat tidak merayakan Tahun Baru secara berlebihan. Lebih-lebih disertai aksi kemaksiatan dan kriminal. Hal ini agar Kota Probolinggo menjadi lebih aman dan terjaga. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
