Menu

Mode Gelap
Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN Pinjam Uang Tak Diberi, Cucu di Pasuruan Habisi Nenek Sendiri dan Dibuang ke Sumur

Kesehatan · 8 Des 2018 07:15 WIB

Kota Blitar Puncaki Ori Difteri Putaran 3 se-Jatim


					Kota Blitar Puncaki Ori Difteri Putaran 3 se-Jatim Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Difteri hingga akhir tahun 2018 masih menjadi momok menakutkan bagi sejumlah daerah di Jawa Timur. Para pemangku kebijakan, berlomba-lomba agar daerahnya ori difteri dari penyakit yang dipicu bakteri di sekitar hidung dan tenggorokan itu.

Data yang dihimpun PANTURA7.com, selama putaran ketiga, sejak 1 November hingga 6 Desember 2018, imunisasi difteri di seluruh Jawa Timur sudah mencapai angka 76,35%. Imunisasi difteri massal ini dilakukan untuk menciptakan ori difteri alias daerah bebas difteri.

Hasilnya, Kota Blitar memuncaki urutan teratas dengan angka 82,92%, disusul Kota Mojokerto dengan angka 81,18%. Sedangkan Kabupaten Situbondo dan Kota Probolinggo, menjadi dua daerah terendah dari 38 kota/kabupaten di Jawa Timur dengan 50,61% dan 37,82%.

Kepala Perwakilan United Nations Children’s Fund (Unicef) Pulau Jawa, Arie Rukmantara mengatakan bahwa imunisasi merupakan hak anak agar mendapatkan pelayanan kesehatan. Sehingga nantinya ia mencapai target kesehatan yang sudah ditentukan.

“Pelaksanaan imunisasi difteri tahun ini harus bisa di atas target 95%. Biar ke depan tidak ada lagi KLB (Kejadian Luar Biasa) difteri di Jatim. oleh karenanya, setiap anak berhak untuk mendapatkan ini,” tutur Arie, Sabtu (8/12/2018).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar M. Muchlis menjelaskan bahwa pencapaian tersebut luar biasa. Posisi Kota Blitar diurutan teratas ori difteri, tak lepas dari rantai kerjasama, antara pihaknya dengan instansi terkait.

“Atasi, sembuhkan, cegah, itu prinsip kami. Tentu kami tidak hanya berkutat dalam internal saja, tetapi juga eksternal dengan melibatkan semua pihak terkait yang ada di Kota Blitar,” ucapnya bangga. (*) 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri

6 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV

6 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN

6 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Trending di Pemerintahan