Menu

Mode Gelap
Penutupan Jalur Gumitir, Satlantas Probolinggo Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kendaraan di Jalur Pantura Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh Diduga Ada Pungli Penahanan Ijazah, Puluhan Mahasiswa UPM Demo Penutupan Jalur Gumitir Berdampak ke Pengusaha Bus Probolinggo, Organda Berharap Penutupan Ditinjau Ulang Polisi Gendut di Pasuruan Tak Bisa Santai Lagi, Kini Wajib Olahraga

Ekonomi · 3 Des 2018 10:12 WIB

Jelang Natal, Inflasi Kota Probolinggo Diprediksi Terkendali


					Jelang Natal, Inflasi Kota Probolinggo Diprediksi Terkendali Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Inflasi di Kota Probolinggo menjelang Hari Natal diprediksi tetap terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, meski inflasi diprediksi naik pada akhir tahun tetapi masih terkendali.

Hal ini disampaikan Kasi Statistik Distribusi pada BPS Kota Probolinggo, Mochammad Machsus. Dikatakan sampai saat ini BPS setempat mencatat inflasi di Kota Probolinggo mencapai 1,5%. Jika dibanding Juli lali, angka inflasi sampai 2,30%. Sedangkan Agustus dan September mengalami deflasi 0,35 %.

“Menjelang akhir tahun, komiditas cenderung naik seperti ayam dan telur Ini bisa memacu laju inflasi. Kami akan koordinasi dengan TPID untuk antisipasi,” ucap Machsus melalui sambungan telepon, Senin (3/12/2018).

Diketahui salah satu penyebab naiknya inflasi disebabkan karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Hal ini dibuktikan dengan naiknya harga ayam potong sampai Rp 35 ribu per kilogram.

Oleh karena itu pihaknya mengingatkan, seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo maupun perangkat daerah untuk tidak terfokus pada angka-angka dalam mengetahui perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat maupun tingkat kemiskinan.

“Tahun ini, angka kemiskinan di Kota Probolinggo sebesar 7,84%. Dibanding tahun 2016, angka tersebut turun 0,13 %,” kata lanjut Machsus. Sementara itu, jumlah warga miskin di Kota Probolinggo berkurang dari 18.370 orang pada 2016 menjadi 18.230 orang pada 2017

Walaupun angka kemiskinan menurun dan inflasi diprediksi tetap terkendali, ia mengingatkan para stakeholder tetap menyediakan pasokan yang banyak dan cukup untuk masyarakat agar tidak terjadi inflasi.

“Karena itu, mari bersama bekerja dengan baik. Ini tantangan bagi kita agar terus bekerja lebih baik,” tandasnya. (*)

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan

23 Juli 2025 - 15:22 WIB

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak

22 Juli 2025 - 14:37 WIB

Ribuan Tenaga R4 Terancam Dirumahkan, Pemkab Jember Janji Perjuangkan

22 Juli 2025 - 08:09 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Trending di Pemerintahan