Menu

Mode Gelap
Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah Ribuan Pelanggaran Ditindak Polres Pasuruan Kota Selama Operasi Patuh Semeru 2025, Roda Dua Jadi Pelanggar Terbanyak Motif Tewasnya Pria Asal Madiun yang Ditemukan di Sungai Purwosari, Dipicu Dugaan Pelecehan Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron Truk Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Pesisir, Korban Meninggal Seketika

Lingkungan · 29 Nov 2018 11:24 WIB

Warga Keluhkan Sungai Dicemari Limbah Ayam


					Warga Keluhkan Sungai Dicemari Limbah Ayam Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo resah karena sungai di daerah itu dijadikan tempat pembuangan limbah. Limbah ayam mati dan bekas cucian daging ayam itu selain baunya menyengat juga menggganggu warga yang beraktivitas di sungai.

Sungai tersebut tepatnya berada di Jalan Amir Hamzah RT 02 RW 08. Informasi yang dihimpun PANTURA7.com, limbah ayam yang berasal dari kandang ayam milik Didik, yang tak jauh dari sungai.

Indra Gunawan (31) warga sekitar mengatakanm kondisi seperti itu sudah lama terjadi. Bahkan sudah ditinjau oleh instansi terkait, namun tidak ada tindak lanjut. Kotoran dan limbah ayam potong tetap saja dibuang ke sungai.

“Ini sudah lama kami keluhkan bahkan Pemkot pernah ke sini meninjau. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya. Kotoran ayam masih dibuang ke sungai,” ujarnya, Kamis (29/11/2018).

Tak hanya ayam mati yang dbuang disungai, bau juga berasal dari air bekas membersihkan ayam bercampur dengan kotoran, dibuang ke sungai. “Ayam yang mati dibuang ke sungai. Kalau buang kotoran ayam, saya sering memergoki. Bahkan dalam sehari bisa tiga kali,” tandasnya .

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Budi Krisyanto mengatakan, akan berkoodinasi dengan OPD terkait. Dalam waktu dekat, ia akan mengajak stafnya melihat langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi sebenarnya.

“Kita akan berkoordinasi dengan dinas teknis, Dinas Pertanian dan Peternakan selaku pembina. Kalau menyangkut usahanya, kami akan berkoordinasikan dengan Dinas Perijinan,” katanya. (*)

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah

21 Juli 2025 - 20:48 WIB

Hamparan Sampah Menumpuk di Batas Kota Probolinggo, Dikeluhkan Warga

21 Juli 2025 - 18:02 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target

21 Juli 2025 - 10:32 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 18:33 WIB

Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal

20 Juli 2025 - 18:15 WIB

Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru

20 Juli 2025 - 17:14 WIB

Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 08:22 WIB

Trending di Pemerintahan