Menu

Mode Gelap
Toko Bangunan Dimasuki Maling, Uang Rp10 Juta Raib Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan Akhirnya, Hamparan Sampah di Batas Kota Probolinggo Dibersihkan Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga Hindari Razia Polisi, Puluhan Motor Disembunyikan di Semak-semak Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

Lingkungan · 1 Nov 2018 13:13 WIB

Limbah Telan Korban, DLH: PG Lalai


					Limbah Telan Korban, DLH: PG Lalai Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sistem pembuangan limbah 3 Pabrik Gula (PG) di Kabupaten Probolinggo, membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat geram. Sebab, selain mencemari lingkungan, limbah dari ketiga PG tersebut menelan korban jiwa. Padahal DLH sudah memberikan arahan agar pembuangan limbah abu ketel tak membahayakan.

Tiga PG yang disorot oleh DLH Kabupaten Probolinggo adalah PG Wonolangan Dringu, PG Sebaung Gending dan PG Padjarakan Pajarakan. Tiga pabrik dibawah naungan PTPN XI ini mendapat rekomendasi dari DLH sebelum, saat proses, dan pasca giling tebu, perihal pembuangan limbahnya.

“Ternyata masukan dan saran kami, tidak diperhatikan oleh ketiga PG ini. Akhirnya, timbullah malapetaka bagi warga sekitarnya. Atas kejadian itu, sudah pasti itu bentuk kelalaian dari PG,” papar Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Rachmad Waluyo, Kamis (1/11/2018).

Saran dari DLH, klaim Rachmad, tak hanya sekali namun sudah disampaikan berkali-kali. “Limbah ketel itu sebenarnya baik untuk tanaman, tapi buruk jika terkena manusia. Abu ketel itu kan ada unsur zat panasnya, apalagi sekarang dengan musim kemarau,” beber Rachmad.

Limbah abu ketel itu, menurutnya, bukan termasuk limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), sehingga lokasi pembuangan tidak perlu atas seizin pemerintah daerah. Dengan begitu, ketiga PG tidak perlu berdalih bahwa pembuangan limbah terhambat perizinan.

“Izin atau tidak, pihak PG seharusnya mempertimbangkan dampaknya pada warga sekitar. Jika sudah terjadi begini, sudah terbukti itu kelalaian dari PG,” tandas pejabat asal Kecamatan Kraksaan ini.

Diketahui, 3 PG di Kabupaten Probolinggo tengah disorot karena limbah ketel berdampak buruk bagi warga sekitar. Limbah PG Wonolangan Dringu menyebabkan seorang warga luka parah akibat terprosok kedalam kubangan limbah, yang tak disertai batas pengamanan, dua hari lalu.

Dampak lebih buruk ditimbulkan oleh limbah milik PG Sebaung Gending yang menewaskan seorang nenek yang terperosok saat hendak mengambil tali. Sedangkan PG Padjarakan di Pajarakan diprotes karena limbahnya menyebabkan polusi udara dan mencemari sungai. (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga

22 Juli 2025 - 18:20 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling

22 Juli 2025 - 14:49 WIB

Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak

22 Juli 2025 - 14:37 WIB

Ribuan Tenaga R4 Terancam Dirumahkan, Pemkab Jember Janji Perjuangkan

22 Juli 2025 - 08:09 WIB

Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib

21 Juli 2025 - 21:20 WIB

Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron

21 Juli 2025 - 15:17 WIB

Truk Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Pesisir, Korban Meninggal Seketika

21 Juli 2025 - 14:58 WIB

Trending di Peristiwa