Menu

Mode Gelap
Eks ABK asal Sumsel Meninggal di Probolinggo, Dugaan Penyebab Kematian Bikin Miris Honda CB150 Tabrak Supra X di Patalan Probolinggo, Tiga Orang Meninggal Dunia Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo Bocah 7 Tahun yang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Wonorejo Dianiaya Saat Bermain di Halaman Rumah Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Bocah 7 Tahun Tiba di Rumah Duka Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

Regional · 23 Okt 2018 01:22 WIB

Pesantren Ini Teguhkan Tradisi Santri Melalui Polok’an


					Pesantren Ini Teguhkan Tradisi Santri Melalui Polok’an Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bagi kalangan pesantren, Hari Santri Nasional (HSN) bukan sekedar momentum tahunan yang dirayakan secara seremonial. Lebih dari itu, HSN kini menjadi wahana peneguhan tradisi-tradisi santri Pondok Pesantren (Ponpes) yang mulai ditinggalkan.

Peneguhan tradisi itu pula yang membuat Ponpes Bani Rancang di Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menggelar Polok’an, Senin (22/10/2018) malam. Polok’an adalah makan bersama nasi masakan santri beralas daun pisang dengan menu penyetan terong sambal pedas dan lauk tempe tahu serta ikan asin.

Gus Hasan gagas polok’an untuk meneguhkan tradisi dalam moment HSN. (mr)

Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Kiai Agus Hasan Muktasim Billah mengatakan, Polok’an sejatinya merupakan tradisi santri sejak zaman kolonial Belanda. Sebelum HSN ditetapkan setiap tanggal 22 Oktober oleh Presiden Joko Widodo, Polok’an dilakukan saat berbuka puasa di Bulan Ramadhan.

“Polok’an ini merupakan tradisi santri terdahulu, begitulah perjuangan mereka untuk bertahan hidup di masa penjajahan. Kita ingin meneguhkan kembali tradisi itu lebih tersistem, ya di HSN ini,” tutur lelaki yang kerap dipanggil Gus Hasan ini.

Dalam Polok’an, lanjut Gus Hasan, ada pesan moral khas pesantren yang ditanamkan kepada santri. Selain nilai-nilai kemandirian dan kegotong-royongan, juga tertanam persamaan status sosial. “Mau anak kiai, anak pejabat, anak petani, ya sama makannya,” tutur dia.

Ratusan santriwati Ponpes Bani Rancang lahap makan nasi polok hasil masakan mereka sendiri. (mr)

Dalam waktu tak sampai 5 menit, nasi polok yang dihamparkan memanjang di gedung sekolah milik pesantren, ludes diserbu sekitar 500 santri. Tak hanya santri putra dan putri, jajaran pengurus ponpes tak kalah sigap menyantap nasi bermenu sederhana itu.

“Alhamdulillah lahap sekali tadi, meskipun menunya seadanya tetapi tak mengurangi kenikmatan selera makan. Senang bisa makan bersama kiai serta teman-teman sepondok, moment yang luar biasa,” papar salah satu santriwati, Ika Lailturrohmah.

Polok’an lebih khidmat setelah sebelumnya didahului dengan upacara penutupan HSN di halaman pesantren. Dalam seremonial itu, selain pengibaran bendera merah putih, para santri juga berikrar sumpah setia bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Marak Pencurian, 8 Kampus Tarik Mahasiswa KKN Kolaboratif dari Lumajang

8 Agustus 2025 - 17:56 WIB

Rentetan Pencurian Motor, Unej Hentikan KKN di 102 Desa di Lumajang

8 Agustus 2025 - 17:34 WIB

Polisi Bantah Ada Izin Sound Horeg di Karnaval Karanglo Lumajang

8 Agustus 2025 - 15:50 WIB

Akses Gumitir Ditutup, KA Pandanwangi Tambah 6 Stasiun

7 Agustus 2025 - 19:16 WIB

Minim Kontribusi, Warga Keluhkan Pengeboran Air Minum Kemasan di Ambulu Probolinggo

7 Agustus 2025 - 14:07 WIB

Musim Kemarau Tiba, Waspadai Karhutla di Kawasan Gunung Bromo

6 Agustus 2025 - 20:04 WIB

Cetak Pendakwah Andal, LDNU Kraksaan Bakal Gelar Festival Da’i Muda 2025

5 Agustus 2025 - 09:30 WIB

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Trending di Regional