Menu

Mode Gelap
Dengan Adanya Operasi Patuh Semeru, Aksi Balap Liar di Lumajang Menurun Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan Toko Bangunan Dimasuki Maling, Uang Rp10 Juta Raib Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan Akhirnya, Hamparan Sampah di Batas Kota Probolinggo Dibersihkan Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga

Ekonomi · 16 Sep 2018 14:00 WIB

Harga Tembakau Tembus Rp 40 Ribu, Petani Girang


					Harga Tembakau Tembus Rp 40 Ribu, Petani Girang Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7 com, Para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo saat ini sedang berbahagia. Pasalnya sejak beberapa pekan terakhir, harga jual tembakau rajangan telah tembus Rp 40 ribu per kilogram ditingkat petani.

Naiknya harga tembakau hingga kisaran Rp 40 ribu per kilogram, banyak dirasakan oleh para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya Busri, petani tembakau asal Desa Matekan, Kecamatan Besuk.

“Alhamdulillah, saat ini harga tembakau cukup tinggi. Semoga bisa stabil dan tidak anjlok sampai Rp 32 ribu. Karena saat ini banyak petani yang belum panen, jika harga dibawah Rp 40 ribu, tentunya petani rugi,” kata Busri, Minggu (16/9/2018).

Dengan harga jual yang bagus, Busri berharap agar cuaca juga mendukung sehingga proses penjemuran tembakau rajangan bisa cepat kering. Dengan begitu, petani bisa menikmati tingginya harga jual tembakau.

Harga tembakau yang sudah berada dikisaran Rp. 40 ribu per kilogramnya. (maf)

“Meskipun harganya tinggi tetapi mendung ya sama saja nanti murah karena kualitas tembakaunya kurang bagus. Dari segi pasar untuk saat ini tidak ada kendala asalkan tidak ada permainan harga,” pungkas dia.

Sementara, Kasi Tanaman Perkebunan Semusim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Evi Rosellawati menjelaskan bahwa luas lahan tembakau saat seluas 10.774 hektar. Untuk kondisi, tembakau saat ini cukup bagus karena didukung oleh cuaca.

“Petani tembakau sudah ada yang mulai panen. Memang tahun ini penanaman tembakau tidak serentak. Meskipun demikian, petani merasa sangat bersyukur karena harganya sangat tinggi. Tentu ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi para petani tembakau,” tandas Evi. (*)

 

Penulis : Moh Asan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan

23 Juli 2025 - 15:22 WIB

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak

22 Juli 2025 - 14:37 WIB

Ribuan Tenaga R4 Terancam Dirumahkan, Pemkab Jember Janji Perjuangkan

22 Juli 2025 - 08:09 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target

21 Juli 2025 - 10:32 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 08:22 WIB

Trending di Pemerintahan