Menu

Mode Gelap
Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak Rumah di Mandaran Kota Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

Nasional · 15 Sep 2018 15:45 WIB

Soroti Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Misbakhun: Masyarakat Tak Perlu Resah


					Soroti Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Misbakhun: Masyarakat Tak Perlu Resah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Keresahan masyarakat pasca melemahnya nilai tukar  rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), membuat Mukhammad Misbakhun angkat bicara. Anggota Komisi XI DPR RI itu meminta masyarakat tak perlu resah dengan kondisi itu karena inflasi masih terjaga.

Salah satu indikator inflasi masih terkendali adalah tidak adanya kenaikan harga bahan pokok secara siginifikan. Dengan demikian, menurut Misbakhun, usaha pemerintah menjaga agar tingginya kurs dollar AS terhadap rupiah tidak berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok cukup berhasil.

“Alhamdulillah, langkah-langkah yang diambil oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan otoritas fiskal dan otoritas lain membuat rupiah kembali menguat,” kata Misbakhun usai menghadiri haul almarhum KH. Sholeh Nahrawi di Pesantren Baitus Sholihin, Desa Temenggungan, KecamatanKrejengan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (15/9/2018).

Politisi asal Pasuruan ini menolak menyamakan kondisi rupiah saat ini dengan periode 1998, dimana nilai tukar rupiah juga anjlok. Sebab kata Misbakhun, kondisi ekonomi saat ini lebih kuat dengan sistem moneter yang lebih terbuka. Selain itu, cadangan devisa lebih kuat dan iklim politik lebih demokratis.

“Berbeda, situasi 1998 dengan 2018 ini jauh berbeda. Kalau jaman itu rupiah kan ditetapkan dengan angka tertentu. Jadi jangan membandingkan situasi kenaikan rupiah sekarang dengan tahun 1998. Dulu kenaikkan langsung, sekarang bertahap,” ulas Misbakhun.

Selanjutnya Misbakhun meminta masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak di bidang ekonomi kreatif tidak resah dengan kondisi ini. Misbakhun juga menyebut bahwa lemahnya nilai tukar rupiah tak akan mengerek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Dollar bisa bergejolak tetapi yang utama kebutuhan pangan masyarakat di lapangan tetap terjaga, ketersediaanya ada. Masyarakat tidak perlu resah, tidak perlu khawatir, pemerintahan Bapak Jokowi menjamin tidak ada kenaikan harga BBM,” pungkas dia.

Sekedar diketahui, nlai tukar rupiah saat ini berada dikisaran angka 14.835 per dolar AS. Kurs rupiah ini cenderung menguat dibandingkan beberapa hari sebelumnya. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa

12 September 2025 - 17:42 WIB

BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung

12 September 2025 - 16:46 WIB

Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak

12 September 2025 - 14:10 WIB

Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran

11 September 2025 - 18:49 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT

10 September 2025 - 19:46 WIB

Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh

10 September 2025 - 15:47 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI

9 September 2025 - 14:15 WIB

Trending di Pemerintahan