PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kesuksesan Rindi Sufriyanto (27) atlet panjat tebing yang menyabet medali emas di Asian Games 2018 Palembang, rupanya menyimpan kisah pilu. Betapa tidak, sebelum dikenal sukses, orang tuanya pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Hal ini diungkapkan oleh kakak kandung Rindi yakni Rina Hasnita (33), saat PANTURA7.com bertandang ke rumah Rindi di Jalan KH.Hasan Genggong ,Gang Kyai Jawis RT/001 RW/005, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Senin (27/8/2018) malam.
Disampaikan Rina, bahwa Rindi dilahirkan di Jember pada tahun 1991 silam, namun tumbuh dan berkembang di Kota Probolinggo. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan suami istri, Agus Hari Supomo dan Djuartin.
Menurut Rina, Rindi merupakan sosok yang pendiam dan tak banyak bicara. Bakatnya sudah terlihat sejak umur 2 tahun dimana Rindi hobi naik tangga. Kendati lahir dari keluarga ekonomi yang serba pas-pasan, tak membuat langkah Rindi mengejar prestasi ciut.

Rindi Sufriyanto (27), Atlet panjat tebing asal Kota Probolinggo yang berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di Asian Games 2018 Palembang.
“Sejak kelas 5 SD, Rindi sudah ditinggal bapak ibunya menjadi TKI di Malaysia. Selama 14 tahun ibu menjadi TKI , sedangkan bapak 7 tahun. Ia terbiasa mandiri sejak kecil, kami tak menyangka adik saya bisa meraih medali emas di Asian Games,” ujar Rina terharu.
Bakat Rindi semakin terasah saat ia berada di bangku sekolah SMA. Saat itu, ia mulai menekuni dunia panjat tebing. “Beberapa kejuaraan pernah ia ikuti, dan sering menang. Yang saya ingat, diantaranya Kejurda di Surabaya, PON 2008, dan Asian Championship 2012,” imbuh Rina.
Tak hanya keluarga, kebanggan juga dirasakan oleh warga sekitar rumah Rindi. Sebab, selain membanggakan keluarga, prestasi rindi juga mengharumkan nama bangsa. “Sangat bangga, turut senang. Pemuda seperti Rindi inilah yang patut ditiru,” papar Untung Hariyono, Ketua RT setempat.
Diketahui, Rindi bersama timnya meraih medali emas pada Asian Games 2018 di cabor panjat tebing estafet nomor Men’s Speed Relay. Tim Indonesia 2 yang terdiri dari Muhammad Hinayah, Rindi Supriyanto, Veddriq Leonardo dan Abu Dzar Yulianto, mampu mencatatkan waktu tercepat 18,68 detik. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Muhammad Efendi
Tinggalkan Balasan