PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pelaksanaan proyek jaringan gas bumi (Jargas) di Kota Probolinggo disoroti sebagian warga. ang diperuntukkan masyarakat sejatinya dirasakan manfaatnya masyarakat. Pemicunya,
oknum yang bertugas memasang jaringan pipa di rumah dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik rumah.
Hal ini diungkapkan Herlin (40) warga Perumahan Jati Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan, Senin (13/8/2018).
Herlin yang juga pegawai dinas perhubungan ini mengaku, tak diberitahu terlebih dulu kalau rumahnya di bagian halaman didodol (digali)) untuk pipanisasi.
“Saat itu hari Sabtu kemarin saya pergi ke Ponorogo. Pas kembali ke rumah di halaman pojok sudah berlubang ada galian,” kata Herlin pada PANTURA7.com.
Tumpukan tanah galian menurutnya dibiarkan begitu saja. Jangankan ubin keramiknya yang dipasang, lubang galian tidak ditutup kembali.
Yang lebih disayangkan, lantai rumahnya dibongkar saat rumah tak berpenghuni.
“Enggak ada sosialisasi. Saya tahunya dari pak RT. Katanya gratis. Ini saya diberi stiker,” pungkasnya.
Terpisah, Project Manager PT KSO Edi Susanto mengatakan, belum mendengar kalau ada pekerja proyek yang bersikap seperti itu. Karenanya ia menyarankan warga yang rumahnya didodol tanpa izin, diminta untuk komplain.
“Saya tidak tahu kalau ada pekerja saya yang seperti itu. Kalau memang ada yang seperti itu, suruh saja datang ke kantor, warga yang rumahnya dibongkar tanpa izin. Biar semuanya klir,” ucapnya melalui sambungan seluler.
Hal senada disampaikan Agus Riyanto Ketua Komisi III DPRD setempat. Politisi PDIP itu menyayangkan pekerja proyek yang tidak izin memasang pipa dan menggali lantai rumah warga.
“Tidak bisa dibenarkan itu. Harus izin dong kalau masuk ke rumah orang,” tandasnya. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan