PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Dampak cuaca buruk beberapa hari terakhir, membuat sejumlah nelayan di Kota Probolinggo libur melaut. Mereka lebih memilih untuk memperbaiki jaring, atau alat tangkap ikan.
Untuk mengisi waktu luang, sementara waktu nelayan memilih perbaiki alat tangkap, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para nelayan beralih pekerjaan menjadi petani.
Dikatakan Ahmad Soleh, salah seorang nelayan di Mayangan. Menurutnya kondisi gelombang yang tinggi membuatnya tidak mau mengambil resiko, karena cukup berbahaya. Bahkan melihat kejadian kapal karam di luar kota, karena cuaca buruk kami khawatir.
“Lebih baik menunggu kondisi gelombang memungkinkan untuk melaut, sementara memperbaiki alat tangkap ikan,” terangnya, Jum’at (6/7/2018).
“Kami memperbaiki jaring, bahkan juga memperbaiki mesin serta perahu jika ada kerusakan-kerusakan kecil,” jelas dia.
Lanjut Ahmad, cuaca buruk ini berdampak pada tangkapan ikan. Jika cuaca mendukung bisa membawa ikan sebanyak 2 ton, cuaca buruk hanya membawa tangkapan ikan sebanyak 2 kwintal.
Hal itu senada disampaikan UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PS2KP) Probolinggo, meski tergolong belum berbahaya, yakni kecepatan angin 7-18 knot.
“Tidak terlalu berbahaya, namun masyarakat perlu waspada mengingat ombak bisa sampai 1 sampai 2 meter,” ujar Sugeng Sutrisno staff PS2KP saat ditemui di kantornya.
Ia pun menghimbau pada kapal penumpang, atau nelayan agar hati-hati, dan melengkapi alat keamanan yang standar dan memadai. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Achmad Kifly
Tinggalkan Balasan