Menu

Mode Gelap
Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

Budaya · 13 Jun 2018 15:44 WIB

Mudik Dari Jawa, Warga Madura Gunakan Perahu


					Mudik Dari Jawa, Warga Madura Gunakan Perahu Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perahu menjadi alat transportasi pilihan bagi warga Madura yang merantau di Pulau Jawa, khususnya Probolinggo untuk mudik ke kampung halamannya. Selain lebih murah, jenis transportasi laut itu juga lebih cepat dibandingkan angkutan darat.

Jika menggunakan alat transportasi darat berupa bus atau angkutan kota, warga baru sampai ke kampung halaman sedikitnya 7 jam. Titik perjalanannya, dari terminal Bayuangga Kota Probolinggo menuju Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang.

Sedangkan bila menggunakan perahu yang berlabuh di Pulau Jawa dua kali dalam sepekan, warga dapat sampai ke kampung halaman sekitar 6 jam. Mereka bisa berangkat dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan Kota Probolinggo hingga ke Pulau Madura.

“Naik perahu ongkosnya murah hanya Rp. 20 ribu, kalau lewat darat ongkosnya bisa sampai Rp. 80 ribu itupun tidak dihitung dengan ongkos oleh-oleh yang dibawa, mesti mahal ongkosnya,” ujar Imam Suyuti (25), pemudik asal Pulau Kambing, Kabupaten Sampang, Rabu (13/6/2018).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Khoiri (37) warga Pulau Mandangin bagian tengah. Menurut pria yang beristri orang Jawa ini, transportasi laut via kapal memang menjadi kendaraan favorit yang ditunggu oleh warga rantau yang hendak mudik dari pulau Jawa ke Pulau Madura.

“Kalau dari desa kami kebanyakan lewat laut karena langsung bersandar di pulau kami. Kalau lewat darat masih oper lagi di Sampang untuk menuju desa kami. Jadi kalau pakai perahu lebih praktis, hemat dan lebih cepat juga terhindar dari kemacetan musim mudik,” terang Khoiri.

Momentum mudik lebaran ini juga menjadi kesempatan bagi para pemilik perahu dari Madura untuk meraup rejeki. Perahu mereka (Kapal Jebeh’) bisa lebih banyak menumpang warga, entah itu dari warga Madura yang ingin berbelanja ke Jawa ataupun warga Madura yang hendak pulang kampung.

“Memang untuk saat ini biasanya lebih banyak penumpang, apalagi ini menjadi alat transportasi terakhir dari Gili ke Jawa, sebentar lagi mau lebaran. Jadi yang biasanya penumpang hanya 50 otrang dekarang bisa mencapai 100 ditambah muatan barang,” papar Shodiqin pemilik perahu. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Trending di Ekonomi