Menu

Mode Gelap
Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

Hukum & Kriminal · 23 Mei 2018 04:12 WIB

Santriwati Korban Pencabulan Kiai di Gading Bertambah


					Santriwati Korban Pencabulan Kiai di Gading Bertambah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh pengasuh sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo bertambah. Korban merupakan santriwati, yang tak lain merupakan rekan korban yang sebelumnya melapor ke polisi.

Informasi yang dihimpun, korban berinisial SK (18) asal Desa Wangkal, Kecamatan Gading. Modus operandinya pun sama, korban diperdaya sang Kiai dengan cara memanggilnya ke dalam kamar lalu korban diminta menginjak-injak badan pelaku. Beberapa saat kemudian, pelaku meraba dan menggerayangi tubuh korban hingga ke area sensitifnya.

“Sebenarnya ada tiga santriwati yang mau melapor ke Polres, hanya waktu saya hendak berangkat melapor, satu korban ini lupa gak saya ajak. Sehingga yang melapor hanya dua santriwati,” kata Sunarko Maulud, pendamping pelapor, Rabu (23/5/2018).

Sunarko meyakini, jumlah korban akan terus bertambah dalam beberapa hari kedepan. Sebab, menurutnya, korban tak banyak berbicara kepada pihak keluarga karena mereka takut. “Mereka takut, soalnya diancam. Kalau gak diancam, ya banyak yang laporan mas,” tutur keluarga dari korban SW ini.

Sementara, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo sejauh ini masih mengumpulkan barang bukti dan memintai keterangan saksi. “Kami juga akan panggil terlapor untuk dimintai keterangan,” beber penyidik PPA Polres Probolinggo Bripka Reny Isana Antasari.

Diberitakan sebelumnya, dua santriwati masing-masing SW (16) asal Desa Wangkal, Kecamatan Gading dan LW (20) warga Desa Pandanlaras, Kecamatan Krucil melaporkan kiainya, ZA ke polisi, Selasa (22/5/2018) kemarin. Mereka melaporkan pengasuh pondok tempatnya belajar karena merasa menjadi korban pencabulan. (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong

12 September 2025 - 19:30 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Trending di Religi & Pesantren