Cerita Ahmad Ridhoi, GTT Yang Kini Sukses Menjadi Pengusaha Outbound

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Peribahasa ‘Berakit-rakit dahulu berenang ketepian, bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian’, rupanya dihayati betul oleh Achmad Ridhoi (37). Peribahasa itu, lantas menjadi inspirasinya untuk berjuang hidup, hingga sukses menjadi perintis sekaligus pemilik Ridho Outbound.

Lahir pada 15 September 1981 silam, warga Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini, berhasil menyulap hobi dan kecintaannya terhadap alam menjadi pundi-pundi penghasil rupiah. Bahkan, perusahaan jasa yang ia kelola mampu menyedot tenaga kerja, disamping menjadi oase petualangan bagi para wisatawan.

Namun siapa sangka, karir menjulang Ridhoi justru berawal dari balik meja guru saat ia menjadi guru tidak tetap (GTT) beberapa tahun silam. Ridhoi tercatat sebagai GTT di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Krejengan sejak tahun 2005 hingga 2013, dengan pendapatan yang jauh dari layak.

“Dari mengajar itu, akhirnya tersirat dalam pikiran untuk mebuat jasa outbond. Awalnya kita fokus untuk anak-anak Paud, TK dan SD, dan ternyata responsnya bagus, hingga berkembang sampai saat ini,” kata Suami dari Enggar Puspita Sari ini, Minggu (6/5/2018).

Meski demikian, jelas Ridhoi, dalam usahanya mengembangan jasa outbond, ada saja orang yang meragukan tekadnya lantaran dianggap masih muda dan minim pengalaman. Namun cibiran dan sikap pesimis itu mampu dibalas Ridhoi dengan kian banyaknya pelanggan jasa Ridho Outbond, sehingga usahanya terus berkembang.

Kini pelanggan outbond milik Ridhoi, tak hanya dari Pulau Jawa namun telah merambah ke sejumlah daerah di tanah air. Tercatat, ada beberapa pelanggan tetap dari jasa tour dan outbond yang dibangun Ridho. Pelanggan tetap itu diantaranya berasal dari Banyuwangi, Pulau Madura, Bondowoso, Surabaya, Kalimantan dan NTT. “Dari negeri jiran Malaysia juga ada mas,” papar dia.

Baca Juga  Nahas! Kuli Bangunan Tewas Dihantam Truk

Kepada PANTURA7.com, Ridho menyampaikan, jika jasa tour dan Outbondnya, dibentuk sejak tahun 2010 lalu. Perusahaan jasanya itu, kini sudah memiliki anak perusahaan. “Tak mudah dalam membangun perusahaan jasa ini mas, banyak pengalaman berat yang harus dilewati. Utamanya masalah modal,” ungkapnya.

Saat ini, terdaoat sekitar 12 karyawan dengan omset sampai Rp. 100 juta per bulan. Padahal pada awal 2013, Ridho Outbont hanya dibantu 4 karyawan dengan omset sekitar Rp. 2 juta per bulan. “Alhamdulillah mas, kerja keras saya mulai membuahkan hasil,” bangganya saat berbincang dengan PANTURA7.com.

Ditengah geliat bisnis yang kian melejit dan dipercaya pelanggan, Ridho outbond kini tak hanya memberikan jasa tour dan outbound, namun sudah terbagi dalam beberapa divisi. Beberapa divisi yabg dikelola seperti; Divisi Outbound, Divisi Event Organizer (EO), Divisi Training Centre, Divisi Tour and Travel serta Trip Adventures.

Guna meneruskan usaha rintisannya itu, bapak 2 anak ini mulai membekali anak-anaknya sejak dini untuk menjadi wirausaha mamdiri. Terbukti anak pertamanya, Rifda Khoirun Nadifa menjadi owner Nadine Adventure. “Sedangkan anak kedua saya, Aliya Khoirun Nisa, menjadi owner Aliya Tour and Travel,” tutupnya. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Zulkifly

Baca Juga

Setelah 6 Jam, Amukan Si Jago Merah di GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Lumajang,- Setelah 6 jam lebih, api yang membakar pusat perbelanjaan Graha Mulya (GM) Plaza di …