Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Ekonomi · 16 Apr 2018 15:39 WIB

Kebun Teh Tiris, Dari Destinasi Wisata Menjadi Roda Perekonomian Masyarakat


					Kebun Teh Tiris, Dari Destinasi Wisata Menjadi Roda Perekonomian Masyarakat Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kebun Teh yang berada di Gunung Gambir, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, tak sekedar menjadi destinasi wisata andalan. Lebih dari itu, kebun seluas 183,49 hektar itu juga menjadi sumber perekonomian masyarakat sekitar.

Terbukti sebanyak 250 warga sekitar bekerja dan menggantungkan hidupnya di kebun teh milik PTN XII PERSERO itu, dengan menjadi buruh petik teh. Para pemetik teh, yang berangkat sejak pukul 5.00 hingga pukul 10.00 WIB, mampu mengasilkan hingga 30 kilogram teh.

“Dua minggu sekali, saya mendapatkan upah Rp. 250.00 upah petik. Itu akumulasi mas, kalau perharinya saya dapat sekitar Rp. 20.000 hasil dari mengumpulkan petikan 20 sampai 30 kilogram mas,” cetus salah satu warga pemetik teh, Anita, Minggu (16/4/2018).

Warga Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris saat menuai teh basah. (maf)

Lain pemetik, lain juga dengan buruh yang mengangkat hasil teh siap untuk diimpor. Semakin banyak teh dipetik, akan semakin menambah pundi-pundi rupiah baginya. Seperti yang disampaikan oleh Suheri (32) warga Desa Racek, Kecamatan Tiris, yang setiap hari menerima upah Rp. 54.000 dari hasil keringatnya.

“Jadi setelah dipetik, teh yang panen ditimbang disini, baru dikemas. Hari ini, teh hasil panen akan diimpor ke pabrik teh di Wonosari Malang,” kata Suheri saat dikonfiasi PANTURA7.com

Sementara menurut Hasanudin, mandor kebun teh milik PTN XII PERSERO menjelaskan, wisata petik teh Lawang Kedaton kini tak hanya menjadi destinasi wisata andalan, namun juga pioner pemberdayaan masyarakat setempat.

“Jadi kami punya 183,49 hektar kebun produktif, yang dalam sehari menghasilkan 4,5 ton teh basah. Ini adalah salah satu dari empat kebun teh terbesar di Jawa Timur, selain sebagai lokasi wisata juga roda ekonomi masyakat sekitar mas,” papar Hasanuddin. (*)

 

 

Penulis :Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 89 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Ada Ritual Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Bakal Ditutup 4 Hari

28 Mei 2025 - 17:47 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Trending di Ekonomi