Menu

Mode Gelap
Tajemtra 2025 Segera Digelar, Targetkan 17 Ribu Peserta dengan Hadiah Rp100 Juta Perempuan Kurir Pil Koplo di Lumajang Terkait Jaringan Narkoba dari Balik Penjara Residivis ini Bawa Kabur Motor saat Pemiliknya Teler, Kini Dibui Polisi Era Baru Polres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Geser 10 Kapolsek Jatim Sinergi Kelola Pengaduan Publik, Lumajang Siap Tingkatkan Kualitas Tindak Lanjut SP4N-LAPOR Panjat Tembok, Dua Pria Gondol Sapi Warga Pasirian Lumajang

Hukum & Kriminal · 29 Mar 2018 15:11 WIB

Wanita ini Jadi PSK Bukan Karena Kebutuhan Ekonomi, Ini Alasannya


					Wanita ini Jadi PSK Bukan Karena Kebutuhan Ekonomi, Ini Alasannya Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menjadi wanita pemuas laki-laki hidung belang, tak membuat SF (28) menyesal. Sebab, bagi wanita asal Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan itu, profesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) merupakan kebutuhan.

Tak seperti wanita kebanyakan yang menjadi PSK akibat faktor ekonomi, SF memutuskan terjun ke dunia prostitusi karena ingin mencari kepuasan batin. Sebab ia telah lama bercerai dengan suaminya, sehingga tak tersentuh laki-laki semenjak menjadi janda.

“Saya sudah lama cerai dengan suami mas, jadi saya bekerja seperti ini biar kebutuhan batin terpenuhi,” jelas janda 2 anak, yang mengaku baru sebulan menghuni warung remang-remang di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan ini, Kamis (29/3/2018).

Walau hanya menerima Rp 100 ribu dari pelanggannya, namun SF tak pernah mengeluh. “Setiap hari saya biasanya melayani 3 sampai 5 tamu mas, tiap tamu saya minta Rp 100 ribu. Soal uang gak masalah, yang terpenting kebutuhan batin saya terpenuhi mas, itu saja.” ujar SF sambil tersenyum.

Menurut SF, tak semua wanita yang menjadi PSK lantaran motif ekonomi. Selain faktor kebutuhan biologis, sebagiannya juga dilandasi oleh mahligai rumah tangga yang gagal. “Saya buktinya mas, perekonomian keluarga sudah terpenuhi, tapi nafkah batin tak kalah penting mas,” tuturnya seraya mengedipkan mata menggoda.

SF sendiri menjadi salah satu dari enam PSK yang terjaring razia Satuan Sabhara Polres Probolinggo. Mereka digaruk petugas saat sedang mangkal di warung remang-remang di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. (*).

 

 

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Perempuan Kurir Pil Koplo di Lumajang Terkait Jaringan Narkoba dari Balik Penjara

16 Juli 2025 - 19:43 WIB

Residivis ini Bawa Kabur Motor saat Pemiliknya Teler, Kini Dibui Polisi

16 Juli 2025 - 19:28 WIB

Panjat Tembok, Dua Pria Gondol Sapi Warga Pasirian Lumajang

16 Juli 2025 - 16:05 WIB

Selipkan Sabu dalam Bungkus Permen, Dua Pengedar di Pasuruan Diciduk Polisi

16 Juli 2025 - 14:57 WIB

Dorong Peran Perempuan untuk Pembangunan Daerah, Kohati HMI Jember Luncurkan ‘PENA KOHATI’

16 Juli 2025 - 13:18 WIB

Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak

15 Juli 2025 - 21:03 WIB

Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang

15 Juli 2025 - 20:00 WIB

Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan

15 Juli 2025 - 16:24 WIB

Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun

15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Trending di Sosial