PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Memasuki periode akhir masa jabatan, Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari memastikan tak akan menggunakan jurus ‘dewa mabuk’ untuk meningkatkan popularitasnya. Sebagai kandidat petahana, mudah saja bagi Tantri untuk menarik simpati publik melalui kegiatan-kegiatan bombastis, yang mengundang ketertarikan media massa.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Probolinggo ini mengaku, ia ingin bekerja apa adanya tanpa harus menyebarluaskan hasil kerja kepada publik via media massa. Oleh karena itulah, kata Tantri, selama ini ia selalu menahan diri dalam menyikapi berbagai hal, kecuali sifatnya darurat.
“Saya bukanlah tipe kepala daerah yang suka marah-marah, lalu mengajak wartawan untuk diliput biar saya tambah terkenal. Tidak, lebih baik bekerja saja tanpa harus dilihat orang,” terang Tantri saat tanya jawab dengan sejumlah wartawan di Pantai Bentar, Kecamatan Gending, Jum’at (9/2/2018).
Mencari sensasi dan popularitas dalam bekerja, menurut Tantri, justru membuatnya tak merasa nyaman. Tak heran jika selama menjabat Bupati, Tantri sering memerintahkan Bagian Humas atau Kominfo Pemkab Probolinggo untuk menyampaikan statemen yang sifatnya tidak darurat.
“Saya tidak merasa nyaman dengan itu, dan memang memerintahkan kepada Humas dan Kominfo manakala ada statemen yang perlu disampaikan kepada media, yang sifatnya tidak urgen,” Tantri menambahkan.
Sebagai pasangan calon (paslon) incumbent, Tantri bersama wakilnya, HA. Timbul Prihanjoko bakal memasuki cuti Pilkada pada 15 Februari hingga 23 Juni mendatang. Paslon dengan akronim HATI ini, selanjutnya bakal adu kuat dengan A. Malik Haramaian – KH. Muzayyan Badri, untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun kedepan. (des/arf).
Tinggalkan Balasan