PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bentrokan antara massa dengan petugas kepolisian terjadi di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo, Selasa (30/1/2018). Kericuhan dipicu kekecewaaan pendukung pasangan calon bentrok dengan KPU setempat.
Massa meminta KPU menderrkan tuntuna mereka dengan menggelar pencoblosan ulang. Massa memaksa masuk ke kantor KPU, namun dihalangi oleh aparat kepolisian kericuhan pun pecah.
Massa kian beringas dengan melempar botol minuman kepada aparat kepolisian yang sedang berjaga untuk mengamankan KPU. Hal ini mmebuat petugas menyemprotkan air dan menembakan gas air mata, untuk mngurai massa.
Untungnya, kericuhan Pilkada ini hanya simulasi pengamanan yang digelar untuk antisipasi potesni terjadinya gangguan ketertiban dn keamanan masyarakat (Kamtibmas). Ganguan ini secara bersamaan berupa unjuk rasa, konflik paslon, pengamanan kampanye, pengamanan pencoblosan dan pengamanan pasca pemilihan umum.
Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad mengatakan kegiatan operasi Mantapraja ini dilaksanakan selama dua hari, terdiri dari pelatihan teori dan praktek lapangan sesuai pelaksanaan pilkada 27 Juni 2018 nanti. Kegiatan ini sebagai bentuk kesiapsiagaan pengamanan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai dari teori dan hari ini kita melaksanakan geladi lapangan, taktical game flour,dan pelaksanaan langsung sama seperti saat tanggal 27 Juni nanti,” tutur Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad
Dengan kegiatan ini, lanjut Kapolres, masyarakat dan anggota Polri memiliki gambaran secara garis besar pelaksanaan pilkada nanti dan dapat mengantisipasi terjadinya gesekan antar pendukung calon dan cara untuk megatasinya.
“Kami sudah petakan titik – titik kerawanan yang disebabkan oleh gesekan pendukung calon. Ada sekitar 19 TPS yang kami anggap rawan, sehingga kami antisipasi terjadinya bentrok antar pendukung itu,” imbuhn perwira kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini. (din/arf).
Tinggalkan Balasan