PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PASURUAN-PANTURA7.com, Nasib malang menimpa dua pencari batu tradisional, yakni Solikhin (48) warga Dusun Sekarjoho, Desa Sekarjoho, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan dan Urip (47) warga Desa Jibru, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Keduanya tewas usai tertimbun material longsoran tanah dan batu di Dusun Sekarjoho, Desa Sekarjoho, Kecamatan Prigen, tempat keduanya bekerja, Kamis (28/9/2017).
Informasi yang dihimpun PANTURA7.com, kejadian itu bermula saat dua pencari batu ini memecahkan batu di lokasi kejadian sekira pukul 08.30 WIB. Lokasi ini, merupakan bukit yang masih banyak batunya, yang juga merupakan lokasi pembangunan sebuah Pondok Pesantren (Ponpes).
Ruslan, salah satu saksi kejadian menuturkan, dua orang itu sedang beraktivitas seperti biasanya. Mereka memecahkan batu-batu besar. “Tiba-tiba ada suara brak. Saya langsung menoleh dan ternyata memang ada orang yang tertimpa tanah dan batu,” tandasnya.
Melihat kondisi itu, jelas Ruslan, ia dan temannya bergegas memberikan pertolongan. Dua orang itu tertimbun runtuhan tanah dan batu. Solikhin ditemukan 30 menit pasca kejadian, sedangkan Urip ditemukan sekitar 3 jam kemudian.
“Dua orang itu ditemukan dalam kondisi tewas, warga langsung menyerahkan jenazahnya kepada pihak keluarga. Kalau dugaan saya, tanah itu gerak karena semalam hujan. Jadi saat digali, tanah longsor dan menimpa dua korban.” Ungkap Ruslan.
Sementara Supaat Setiadi, keponakan korban Solikhin, mengaku pasrah dengan musibah itu. ia dan anggota keluarga yang lain menganggap kejadian itu sudah menjadi resiko pencari batu. Bahkan sebelum ini, korban tiga kali tertimpa batu, namun tak sampai merenggut nyawanya.
“Biasanya hanya mengalami cedera dan patah tulang. Tapi ini memang sudah jalan dan takdirnya, akhirnya meninggal dunia. Kami berusaha untuk mengikhlaskannya,” katanya lirih. (ata/ela).
