Menu

Mode Gelap
Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Warga Sumberlangsep Terisolasi Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik 5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan Pikap Bermuatan Sayur Tabrak Pemotor di Grati, Dua Kendaraan Masuk Parit

Ekonomi · 3 Jan 2019 03:39 WIB

Inflasi Kota Probolinggo Lebihi Inflasi Nasional


					Inflasi Kota Probolinggo Lebihi Inflasi Nasional Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hampir semua kota/kabupaten di Provinsi Jawa Timur pada Desember 2018 mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,60 persen. Namun Kota Probolinggo mendapat predikat inflasi tertinggi dengan angka 0,72% bahkan melebihi inflasi nasional yang hanya 0,62%.

Berdasarkan informasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono bahwa ada  Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi diantaranya kelompok bahan makanan sebesar 1,91 persen, dengan rincian telur ayam ras, tarif angkutan udara, dan daging ayam ras.

Di Jawa Timur, kota/kabupaten dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) rata-rata mengalami inflasi. Inflasi tertinggi dari bulan Desember ke Januari 2019 di Kota Probolinggo yang mencapai 0,72 persen, kemudian diikuti Malang dan Surabaya sebesar 0,65 persen.

Selanjutnya, Banyuwangi sebesar 0,55 persen, Sumenep sebesar 0,51 persen, Jember sebesar 0,49 persen, Kediri sebesar 0,29 persen, dan Madiun sebesar 0,25 persen. Padahal inflasi nasional hanya sebesar 0,62%.

Kasi Statistik Distribusi BPS kota Probolinggo Mochammad Machsus membenarkan ada kenaikan inflasi pada Januari 2018. Jika Desember 2017 lalu 0,69%, kini pada Desember 2018 menjadi 0,72%. Selain tertinggi di Jatim, juga melebihi inflasi nasional.

“Benar inflasi di Kota Probolinggo menjadi tertinggi di Jatim dan itu banyak faktor, diantaranya naiknya harga komoditi seperti telur ayam, daging ayam ras, naiknya transportasi umum antar kota, saat Natal dan Tahun baru,” kata Machsus via sambungan seluler Kamis (3/1/2019).

Secara rinci, ia menyebut ada 10 komoditi penyumbang inflasi diantaranya telur ayam ras, beras, daging ayam ras, bahan bakar rumahtangga, bawang merah, angkutan antar kota, tomat sayur, daging sapi, mobil, sabun mandi.

“Namun dari sisi year on year Kota Probolinggo mendapat posisi inflasi cukup rendah dengan 2,17% di Jatim. Angka ini lebih rendah dibanding Kota Malang dengan 2,98% , Jember 2,95% dan tertinggi Surabaya angkanya 3,03 %,” paparnya.

Terhadap angka inflasi yang tertinggi di Jatim dan Nasional ini, pihaknya akan menyampaikan kepada Wali Kota Probolinggo khususnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mewaspadai. “Ya nanti kita laporkan kepada pimpinan,” tutup Machsus. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT

10 September 2025 - 19:46 WIB

Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh

10 September 2025 - 15:47 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI

9 September 2025 - 14:15 WIB

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Berkat DBHCHT Rp1,9 Miliar, Buruh di Lumajang Dapat Pelatihan dan Jaminan Sosial

8 September 2025 - 17:03 WIB

Trending di Pemerintahan