Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Lingkungan · 28 Des 2018 12:31 WIB

Dinas Perikanan Akan Terapkan Model Rumah Garam On Off


					Dinas Perikanan Akan Terapkan Model Rumah Garam On Off Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meningkatnya produksi garam di Probolinggo membuat Pemkab setempat melalui Dinas Perikanan menargetkan, produksi garam tahun depan meningkat 10%. Untuk mendukung hal itu, Dinas Perikanan akan menerapkan model rumah garam sistem on/off atau metode buka tutup garam jadi super.

Hal ini dikarenakan produksi garam di Kabupaten Probolinggo yang melampaui target. Sehingga pada tahun 2019 mendatang Dinas Perikanan akan menambah target produksi garam hingga 10%.

“Sebanyak 20 ribu ton sudah tahun ini kita produksi  dan tahun depan kami targetkan naik 10 persen menjadi 22 ribu ton,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi lewat sambungan seluler, Jumat (28/12/2018).

Alasan target dinaikkan, karena produksinya yang meningkat bahkan melampaui target. Jika targetnya sebesar 20 ribu ton, sampai November akhir 2018 ini hasil produksi sudah 23 ribu ton.

“Harapan kami  tahun depan bisa tercapai  dan semoga cuaca juga mendukung, sehingga target sebesar 23 ribu ton garam itu bisa terealisasi,” harapnya.

Pihaknya pun akan segera melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada petani garam termasuk meningkatkan fasilitas penunjang produktifitas petani garam.

“Kami juga akan menambah geoisolator bagi petambak garam yang membutuhkan, sehingga dengan sarana tersebut target yang ditetapkan bisa tercapai,” tuturnya.

Bahkan pihaknya akan  menerapkan model rumah garam sistem on/off atau metode buka tutup garam jadi super (Katup Gadis) dengan anggaran kisaran Rp 100 juta. Pasalnya metode ini telah dinobatkan sebagai jawara inovasi teknologi tingkat Provinsi Jawa Timur.

“Ada nilai plus penerapan metode garam on/off diantaranya bisa menambah produksi garam di musim hujan karena biasanya petani berhenti memproduksi garam saat musim hujan. Bahkan kami sudah uji coba metode ini didaerah Gending dan Kraksaan,” tandasnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan

23 September 2025 - 00:30 WIB

Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG

22 September 2025 - 19:28 WIB

Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis

22 September 2025 - 14:56 WIB

Koperasi Desa Merah Putih Lumajang Tuntas Dilegalkan Siap Garap Usaha Sesuai Potensi Desa

22 September 2025 - 14:31 WIB

Jika Sukses, Koperasi Desa Bisa Tambah PAD hingga 30 Persen untuk Desa

22 September 2025 - 13:39 WIB

Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang

21 September 2025 - 13:50 WIB

Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda

21 September 2025 - 13:19 WIB

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Trending di Pemerintahan