Menu

Mode Gelap
Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022 Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru

Lingkungan · 28 Des 2018 12:31 WIB

Dinas Perikanan Akan Terapkan Model Rumah Garam On Off


					Dinas Perikanan Akan Terapkan Model Rumah Garam On Off Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meningkatnya produksi garam di Probolinggo membuat Pemkab setempat melalui Dinas Perikanan menargetkan, produksi garam tahun depan meningkat 10%. Untuk mendukung hal itu, Dinas Perikanan akan menerapkan model rumah garam sistem on/off atau metode buka tutup garam jadi super.

Hal ini dikarenakan produksi garam di Kabupaten Probolinggo yang melampaui target. Sehingga pada tahun 2019 mendatang Dinas Perikanan akan menambah target produksi garam hingga 10%.

“Sebanyak 20 ribu ton sudah tahun ini kita produksi  dan tahun depan kami targetkan naik 10 persen menjadi 22 ribu ton,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi lewat sambungan seluler, Jumat (28/12/2018).

Alasan target dinaikkan, karena produksinya yang meningkat bahkan melampaui target. Jika targetnya sebesar 20 ribu ton, sampai November akhir 2018 ini hasil produksi sudah 23 ribu ton.

“Harapan kami  tahun depan bisa tercapai  dan semoga cuaca juga mendukung, sehingga target sebesar 23 ribu ton garam itu bisa terealisasi,” harapnya.

Pihaknya pun akan segera melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada petani garam termasuk meningkatkan fasilitas penunjang produktifitas petani garam.

“Kami juga akan menambah geoisolator bagi petambak garam yang membutuhkan, sehingga dengan sarana tersebut target yang ditetapkan bisa tercapai,” tuturnya.

Bahkan pihaknya akan  menerapkan model rumah garam sistem on/off atau metode buka tutup garam jadi super (Katup Gadis) dengan anggaran kisaran Rp 100 juta. Pasalnya metode ini telah dinobatkan sebagai jawara inovasi teknologi tingkat Provinsi Jawa Timur.

“Ada nilai plus penerapan metode garam on/off diantaranya bisa menambah produksi garam di musim hujan karena biasanya petani berhenti memproduksi garam saat musim hujan. Bahkan kami sudah uji coba metode ini didaerah Gending dan Kraksaan,” tandasnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target

21 Juli 2025 - 10:32 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 08:22 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Era Baru Polres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Geser 10 Kapolsek

16 Juli 2025 - 19:13 WIB

Jatim Sinergi Kelola Pengaduan Publik, Lumajang Siap Tingkatkan Kualitas Tindak Lanjut SP4N-LAPOR

16 Juli 2025 - 16:34 WIB

Trending di Pemerintahan