Menu

Mode Gelap
Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah Ribuan Pelanggaran Ditindak Polres Pasuruan Kota Selama Operasi Patuh Semeru 2025, Roda Dua Jadi Pelanggar Terbanyak Motif Tewasnya Pria Asal Madiun yang Ditemukan di Sungai Purwosari, Dipicu Dugaan Pelecehan Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron Truk Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Pesisir, Korban Meninggal Seketika

Lingkungan · 19 Des 2018 04:07 WIB

Pemulihan Pasca Bencana Tiris Sasar Infrastruktur


					Pemulihan Pasca Bencana Tiris Sasar Infrastruktur Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang 4 desa di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, proses pemulihan kawasan terdampak terus dilakukan. Pemulihan pasca bencana kini menyasar infrastruktur yang sebelumnya porak-poranda.

Komandan Poskotis Penanggulangan bencana alam di Tiris, Mayor Arh Ciptadi menjelaskan, salah satu kawasan terdampak yang menjadi prioritas pemulihan infrastruktur adalah Desa Andung Biru. Di desa, 2 jembatan rusak parah dan sejumlah tiang listrik roboh.

“Kondisi seluruh personil TNI, Instansi dan sukarelawan yang diterjunkan khusus dalam pemulihan desa Andungbiru sampai saat ini dalam kondisi moril tinggi. Poskotis akan terus support kegiatan pemulihan sampai tuntas,” jelas Ciptadi, Rabu (19/12/2018).

Perwira Penghubung Kodim 0820/Probolinggo ini menerangkan, Kegiatan pemulihan selanjutnya akan di fokuskan pada persiapan pemasangan jembatan darurat dari Pemkab Probolinggo. Selanjutnya secara bertahap, infrastruktur lain akan dibangun.

“Mulai hari ini, kami akan lakukan pengerukan batu dan normalisasi sungai di seputar jembatan putus dengan alat berat dan pembuatan bronjong penahan jembatan darurat,” kata dia.

Terpisah, Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo menyebut bahwa masyarakat desa Andungbiru saat ini telah bisa mengakses seluruh ruas jalan desa, aliran Listrik pun sudah normal seperti sebelum bencana. Warga terdampak, imbuh Tutug, juga sudah memulai aktivitas seperti biasanya.

“Aktifitas sudah mukai normal, namun karena memang warga masih trauma pasca bencana, jadi aktivitas masyarakat belum terlihat maksimal,” papar mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo ini.

Dukungan psikologis pasca bencana, menurut Tutug, juga diperlukan oleh warga terdampak. Oleh karenanya, ia akan mengupayakan trauma healing pasca bencana. “Kami akan koordinasi dengan sukarelawan Brigade Penolong Kwarcab Pramuka Probolinggo, mereka mempunyai skill trauma healing pasca bencana,” tutupnya. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 217 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target

21 Juli 2025 - 10:32 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 08:22 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Era Baru Polres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Geser 10 Kapolsek

16 Juli 2025 - 19:13 WIB

Jatim Sinergi Kelola Pengaduan Publik, Lumajang Siap Tingkatkan Kualitas Tindak Lanjut SP4N-LAPOR

16 Juli 2025 - 16:34 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

Trending di Lingkungan