Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Lingkungan · 13 Des 2018 05:33 WIB

Warga Dusun Lawang Kedaton Kini Tak Terisolir


					Warga Dusun Lawang Kedaton Kini Tak Terisolir Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga yang bermukim di Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, bisa sedikit lega. Sebab, mereka kini bisa kembali berinteraksi dengan masyarakat luar pasca terisolasi selama 3 hari.

Sebelumnya, sekitar 1.000 kepala keluarga (KK) di Dusun Lawang Kedaton terkurung akibat jembatan penyerberangan yang menghubungkan dusun itu dengan dusun dibawahnya, yakni Dusun Kedaton, ambrol usai disapu banjir bandang.

Namun kini, jembatan penyeberangan telah membentang kembali, meski sifatnya jembatan sementara. Warga bersama relawan dan TNI-Polri, membangun jembatan pengganti dari bambu sepanjang kurang lebih 30 meter dengan lebar 2 meter.

“Kita gotong royong membuat jembatan, kalau tidak dibuat, tidak bisa jalan (nyeberang, red) warga yang diatas itu. Yang diatas, itu dusun lawang kedaton dengan jumlah KK sekitar seribuan,” kata perangkat Desa Andung Biru, Kholik, Kamis (13/12/2018).

Jembatan darurat dibangun tepat diatas bekas jembatan beton yang telah ambruk. Dengan jembatan darurat ini, akses transportasi warga Dusun Lawang Kedaton hingga ke daerah lain atau ke Kantor Kecamatan Tiris, kembali tersambung.

“Jembatan ini hanya sementara saja, mmudah-mudahan jembatan permanen bisa segera dibangun kembali disini,” harap Kholik menyudahi pembicaraan.

Sementara, Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari mengaku telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo membuat jembatan darurat di titik-titik jembatan yang telah rusak.

“Yang penting warga terdampak, terutama yang terisolir bisa beraktifitas normal kembali,” ucap Tantri.

Diketahui, banjir bandang dan tanah longsor menerjang 4 desa di Kecamatan Tiris, Senin (10/12/2018) malam lalu. Banjir ini menyebabkan 63 rumah dan bangunan rusak, 7 jembatan putus, jalan desa tertimbun longsor dan 2 orang meninggal dunia. (*)

 

 

Penulis : Muhammad Rochim

Editor : Muhammad Efendi

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan

19 September 2025 - 12:51 WIB

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Trending di Lingkungan