Menu

Mode Gelap
Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar

Pendidikan · 17 Nov 2018 10:54 WIB

Bawaslu Gandeng Aktifis Muda Awasi Pemilu


					Bawaslu Gandeng Aktifis Muda Awasi Pemilu Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Probolinggo, menggandeng para aktifis muda untuk mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Para pegiat organisasi kepemudaan (OKP) dianggap punya peran sentral untuk menciptakan Pemilu yang aman, damai dan demokratis.

Beberapa OKP yang digandeng oleh Bawaslu diantaranya adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pramuka dan sejumlah Remaja Masjid (Remas) yang tersebar di Kabupaten Probolinggo.

“Karena aktivis muda merupakan salah satu kelompok yang mempunyai idealisme tinggi. Apalagi mereka tergabung dalam wadah organisasi yang berpotensi menjadi pemantau pemilu,” kata Komisioner Bawaslu Divisi Hukum, Data dan Informasi, Fathul Qorib saat menggelar sosialisasi Peraturan Banwaslu nomer 4 tahun 2018, tentang Pemantauan Pemilu di Paiton Resort, Sabtu (17/11/2018.

Melalui peraturan Banwaslu nomer 4 tahun 2018, aktifis muda di Kabupaten Probolinggo diharapkan dapat berpartisipasi mengawasi pemilu nanti. “Target kami, adik-adik ini bisa membantu proses pengawasan, baik itu sebagai tim pemantau, jajaran pengawas dan jajaran pelaksana,” tambah Qorib.

Salah satu aktifis, Uswatun Hasanah (24) mengatakan, terjun langsung dalam pengawasan pemilu bakal menjadi pengalaman berharga bagi para aktifis muda. Sebab hal itu dapat menambah pengetahuan tentang pemilu terlebih sebagai wadah aktualisasi diri.

“Selain menambah wawasan dan pengalaman, kita nantinya juga bisa mengetahui sistem kerja dalam memberikan pengawasan ketika pelaksanaan pemilu berlangsung. Jadi saya rasa hal ini sangat diperlukan,” kata Uswah, biasa ia dipanggil.

Aktifis perempuan yang juga Ketua Komisariat PMII Inzah Genggong ini melanjutkan, pengawasan pemilu secara masif oleh berbagai pihak dapat mencegah tumbuhnya money politic. “Politik uang dan politik transaksional harus dicegah, agar pemimpin ditingkat eksekutif maupun legislatif tak mudah korupsi,” papar dia. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang

14 September 2025 - 20:01 WIB

Lansia di Pasuruan Dianiaya Menantu, Korban Alami Luka Serius

14 September 2025 - 16:49 WIB

Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut

6 September 2025 - 19:12 WIB

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Trending di Pendidikan