Menu

Mode Gelap
Polemik Sound Horeg, Kiai di Jember Siap Jalankan Fatwa MUI namun Tunggu Instruksi Gubernur Keras dan Berfrekuensi Tinggi, Pakar Fisika Ingatkan Sound Horeg Punya Dampak Fisik Serius Kawanan Maling Gasak Dua Motor di Triwungan Probolinggo, Terekam CCTV Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung Gadis 14 Tahun di Pasuruan Jadi Korban Asusila, Ayah Kandung Turut Jadi Tersangka Bersama Enam Pria Lain Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

Ekonomi · 4 Nov 2018 15:05 WIB

Tol Paspro Ancam Eksistensi UKM


					Tol Paspro Ancam Eksistensi UKM Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) bak mata uang dengan dua sisi. Selain mempermudah transportasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi global, juga berdampak pada macetnya usaha mikro di tingkat lokal.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Probolinggo memprediksi, usaha kecil menengah (UKM) di kota tersebut akan terkena imbas langsung Tol Pasrpo, yang rampung akhir tahun ini. Jika tak ada solusi, UKM terancam bangkrut.

“Ini merupakan hasil kajian kami tentang dampak pembangunan jalan tol di Probolinggo. Keberadaan pembangunan tol di wilayah Probolinggo memang mempermudah transportasi. Tapi juga akan berdampak pada sektor yang lain” terang Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, Minggu (4/11/2018)

Pejabat yang akrab dipanggil Tyo menambahkan, keberadaan tol Paspro membuat kendaraan pariwisata enggan singgah ke Kota Probolinggo. Kendaraan pariwisata dari arah Surabaya dan Jakarta, jika akan ke Banyuwangi dan Bali, tidak perlu lagi melalui Kota Probolinggo, begitu pun sebaliknya.

“Kendaraan dan penumpangnya langsung saja lewat tol, bus pariwisata tidak akan mampir ke toko oleh-oleh di Kota Probolinggo. Dengan kondisi itu, otomatis penjualan pedagang akan turun drastis,” papar Tyo.

Jika tidak diantisipasi, maka akan merugikan usaha di Kota Probolinggo. Contohnya adalah pusat oleh-oleh di Ketapang, yang tidak akan dilewati bus pariwisata maupun kendaraan-kendaraan dengab tujuan Banyuwangi-Bali atau sebaliknya.

“Sebaiknya, rest area di jalan Tol digunakan untuk usaha yang bersifat lokal seperti UKM. Kita akan kerja sama dengan Kabupaten Probolinggo untuk menempatkan produk hasil UKM Kota Probolinggo, jalur tol ini kan melewati Kota dan Kabupaten Probolinggo,” tandas dia. (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Pemerintah Pusat Nilai Jatim Layak Jadi Role Model Penanggulangan Bencana

24 Juli 2025 - 15:18 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan

23 Juli 2025 - 15:22 WIB

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Trending di Pemerintahan