Lumajang, – Permukaan jembatan Gladak Perak, jalur utama Lumajang–Malang, saat ini masih tertutup abu vulkanik yang membuat jalan menjadi licin dan rawan bagi pengendara.

Petugas jembatan, Woko mengimbau, seluruh pelintas untuk memperlambat laju kendaraan dan berhati-hati saat melintas.

“Abu masih menempel di jalan, jadi harap pelan-pelan. Pembersihan sedang berlangsung dan akan terus dilakukan sampai selesai,” ujar Woko, Jumat (5/12/2025) malam.

Abu vulkanik tersebut berasal dari letusan sekunder banjir lahar Gunung Semeru yang sebelumnya menyapu material panas dan menghasilkan kepulan asap tebal di area jembatan.

Dampak letusan ini sempat menutup sebagian Jembatan Besuk Kobokan dan menimbulkan jarak pandang terbatas bagi pengendara.

Advertisement

Untuk menjaga keselamatan, petugas juga menerapkan sistem buka-tutup arus kendaraan menyesuaikan kondisi pembersihan jalan.

“Untuk warga yang mau melintas, diimbau tidak terburu-buru melintasi jembatan dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, suasana panik menyelimuti Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, ketika banjir lahar panas Gunung Semeru tiba-tiba menerjang permukiman warga pada Jumat (5/12/2025).

Material lahar yang berwarna hitam pekat, bertekstur kental, dan mengeluarkan asap panas itu mengalir cepat ke kawasan dusun, memaksa warga melarikan diri tanpa sempat menyelamatkan banyak barang berharga.

Anak-anak, perempuan, hingga lansia berlarian menuju bukit terdekat. Nafas mereka memburu, kaki-kaki kecil dan renta itu berjuang menaiki medan yang terjal demi menyelamatkan diri.

Di puncak bukit itulah, tenda-tenda darurat dari terpal dibentangkan seadanya oleh warga. Tanpa alas tidur memadai, tanpa perlindungan dari dingin dan angin malam, tempat itu menjadi satu-satunya ruang aman dari ancaman lahar yang terus mengalir di bawah. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.