Pasuruan,- Sekitar 20 warga Dusun Sumbersari, Desa Watulumbung, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, dilaporkan terjangkit penyakit Chikungunya.
Kasus tersebut mulai terdeteksi sejak tiga minggu terakhir. Sebagian besar diantaranya berasal dari satu keluarga yang tinggal berdekatan.
Kepala Desa Watulumbung, Ahmad Riduwan, menjelaskan bahwa warga yang terjangkit mayoritas tinggal di wilayah RT 14 hingga RT 17, RW 05 Dusun Sumbersari.
Riduwan menyebut, pemerintah desa langsung menindaklanjuti laporan warga dengan berkoordinasi bersama Puskesmas Lumbang.
“Ada laporan sekitar 20 warga terkena Chikungunya, dan kita segera melaporkan ke petugas puskesmas untuk dilakukan fogging,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Selain itu, pemerintah desa juga menginstruksikan warga untuk melakukan kerja bakti guna membersihkan sarang nyamuk di sekitar rumah.
“Kepala dusun sudah kita perintahkan untuk menggerakkan warganya melakukan kerja bakti,” katanya.
Sebagai langkah awal, Puskesmas Lumbang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan melaksanakan fogging di lingkungan terdampak pada Kamis (20/11/2025) pagi.
Petugas Puskesmas Lumbang, Dita Fadilah menyebutkan, dari jumlah warga yang dilaporkan terjangkit, 13 orang menjalani perawatan intensif di RSUD Grati, sementara tujuh lainnya menjalani rawat jalan.
“Iya, dari 20 warga yang terlapor, sebagian besar memang masih dirawat di rumah sakit, sedangkan sisanya menjalani perawatan rawat jalan di rumah masing-masing,” ujar Dita.
Menurut Dita, gejala awal yang dialami pasien umumnya berupa demam tinggi disertai nyeri pada persendian.
Chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk menjadi pembawa virus setelah menggigit orang yang terinfeksi, kemudian menularkannya kepada orang sehat.
Penyakit ini biasanya tidak menyebar secara langsung dari satu orang ke orang lain tanpa perantaraan nyamuk.
“Hingga kini, Puskesmas Lumbang masih melakukan pendataan ulang untuk memastikan perkembangan kasus dan kemungkinan adanya penambahan warga yang terjangkit,” ujar Dita. (*)













