Probolinggo,– Kasus perundungan yang terjadi di SDN 1 Kaliacar, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, dan sempat viral di media sosial, akhirnya menemukan titik terang.

Para orang tua siswa yang terlibat dalam insiden tersebut sepakat untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.

Kepala SDN 1 Kaliacar, Evy Susanty menjelaskan, peristiwa tersebut sejatinya terjadi pada Rabu (12/11/25). Namun, pihak sekolah baru menerima informasi itu dua hari kemudian, tepatnya pada Jumat (14/11/25).

Setelah mendapat informasi, pihak sekolah segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memfasilitasi penyelesaian.

“Mediasi dilakukan keesokan harinya di Mapolsek Gading. Syukurlah semua pihak hadir, dan masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik,” kata Evy ketika ditemui di kantor sekolahnya, Senin (17/11/25).

Advertisement

Evy menerangkan, akar peristiwa ini berawal pada Senin (10/11/25). Saat itu, korban berinisial D meminjam buku milik siswi A, yang tak lain pacar pelaku E (12). Ketika buku dikembalikan, pacar pelaku justru menjambak rambut korban.

Korban yang terkejut kemudian memaki A. Ucapan tersebut memicu emosi E, yang kemudian memukul korban berulang kali.

Dua hari setelah kejadian pertama, insiden berlanjut seusai para siswa bermain voli di halaman sekolah pada sore hari. Pada momen inilah rekaman video perundungan terjadi.

Video tersebut menampilkan E kembali melakukan pemukulan terhadap korban, karena mengaku masih tersinggung akibat makian sebelumnya. Rekaman itu kemudian beredar luas di media sosial, memicu tanggapan publik.

Yang memperburuk keadaan, dalam video juga tampak sejumlah remaja lain yang merupakan siswa SMP di Desa Kaliacar. Mereka adalah AD (13), AN (13), B (13), U (12), N (13), dan R (13).

Meski tidak semuanya terlibat langsung dalam pemukulan, mereka berada di lokasi dan diduga ikut menyemangati tindakan pelaku.

“Insiden yang terekam terjadi di luar jam sekolah. Saat ini semuanya sudah kembali seperti biasa. Ketiga siswa yang terlibat langsung bahkan sudah masuk sekolah lagi dan tampak akrab, seolah tidak terjadi apa-apa,” terangnya.

Kanit Reskrim Polsek Gading, Aipda Romli menyebut, persoalan ini telah berakhir damai. Menurutnya, seluruh keluarga pihak terlibat sudah menyatakan tidak ingin memperpanjang masalah, termasuk terkait penyebaran video viral tersebut.

“Sudah damai. Semua keluarga sepakat menganggap masalah selesai, termasuk soal penyebaran video. Tidak ada yang mempermasalahkan,” tandas Romli. (*)

Editor: Mohammad S

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.