Lumajang, – Bupati Lumajang, Indah Amperawati meninjau langsung kondisi Pasar Pronojiwo yang rusak cukup parah akibat hujan deras beberapa waktu lalu.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu) dan sekaligus tindak lanjut dari laporan warga melalui kanal pengaduan Sambat Bunda.
Dalam peninjauan tersebut, bupati melihat langsung kondisi atap pasar yang bocor di sejumlah titik hingga menyebabkan genangan air yang mengganggu aktivitas jual beli. Ia juga berdialog dengan para pedagang yang mengeluhkan turunnya omzet akibat kondisi pasar yang becek dan tidak nyaman saat hujan.
“Saya menerima laporan dari masyarakat tentang kondisi atap yang bocor. Hari ini saya datang langsung untuk melihat dan mendengar langsung dari pedagang. Pemerintah akan segera memperbaiki agar pasar bisa kembali nyaman dan aman digunakan untuk berdagang,” kata Indah, Kamis (16/10/25).
Pasar Pronojiwo merupakan salah satu sentra ekonomi lokal di wilayah selatan Lumajang. Kata dia, pasar ini menjadi pusat perputaran ekonomi harian bagi ratusan pedagang kecil yang menjajakan hasil pertanian, kebutuhan pokok, dan produk lokal dari berbagai desa di kaki Gunung Semeru.
Untuk itu, bupati menginstruksikan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk segera melakukan identifikasi teknis, menghitung kebutuhan material, dan menyusun skema perbaikan cepat.
“Pasar rakyat adalah jantung ekonomi masyarakat. Jika pasarnya terganggu, maka denyut ekonomi warga juga ikut melemah. Karena itu, perbaikan ini menjadi prioritas,” tegasnya.
Tak hanya memperbaiki atap, Pemkab Lumajang juga berencana melakukan penataan menyeluruh terhadap pasar. Fokus pembenahan meliputi sistem drainase, fasilitas umum, kebersihan, hingga pengelolaan retribusi secara digital, agar pasar lebih higienis, efisien, dan mendukung perdagangan yang modern serta berdaya saing.
Selain itu, revitalisasi pasar rakyat ini akan dilakukan bertahap di wilayah lain, seperti Candipuro dan Tempursari, sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi Lumajang bagian selatan berbasis sektor mikro.
Bupati Indah juga menekankan bahwa pasar rakyat memiliki fungsi yang lebih luas dari sekadar transaksi ekonomi.
“Pasar adalah tempat bertemunya ekonomi dan sosial. Di sinilah rakyat bertukar hasil kerja, membangun relasi, dan memperkuat solidaritas.
Keberadaannya harus dijaga, baik secara fisik maupun tata kelolanya,” jelasnya.
Senada dengan Bupati Lumajang, Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma menyampaikan, pembangunan daerah bisa dimulai dari pasar-pasar rakyat seperti di Pronojiwo.
“Ekonomi daerah tidak harus dimulai dari kota. Dari pasar rakyat seperti ini, jika dikelola dengan baik dan gotong royong, kita bisa menggerakkan ekonomi desa secara mandiri,” katanya. (*)













