Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga kisaran 6,86%-7,85% pada tahun 2026 mendatang.

Target tersebut menjadi salah satu indikator utama dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026, yang dirancang berbasis data makroekonomi strategis.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan angka-angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan menjadi panduan untuk mengevaluasi dan mengarahkan pembangunan daerah secara tepat sasaran.

“Setiap indikator makroekonomi dan target pembangunan menjadi kompas bagi seluruh perangkat daerah, agar anggaran dan program benar-benar berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah, Jumat (10/10/25).

Selain tingkat kemiskinan, RAPBD 2026 juga menetapkan beberapa target makroekonomi lain yang menjadi fondasi utama pembangunan seperti, pertumbuhan ekonomi 4,79%–5,30%, inflasi 1,5%–3,5%, tingkat pengangguran 2,90%–3,51%, indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,16.

Advertisement

Bupati menyampaikan, RAPBD 2026 tidak hanya menjadi dokumen anggaran, tetapi untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup. Fokus diarahkan pada penguatan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja yang produktif.

“Dengan landasan data yang jelas, RAPBD 2026 menjadi instrumen adaptif. Pemerintah bisa menyesuaikan strategi pembangunan secara efisien dan berkelanjutan, selaras dengan prioritas nasional,” jelasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.