Lumajang, – Kenaikan harga sejumlah bahan pangan kembali menyulitkan pedagang dan konsumen. Di Pasar Baru Pasirian dan Pasar Siti Fatimah, harga cabai dan daging ayam melonjak signifikan dalam sepekan terakhir, membuat pembeli semakin hemat dan pasar pun tampak lebih lengang dari biasanya.
Kondisi ini dikeluhkan para pedagang, karena lonjakan harga berdampak langsung pada penurunan omzet mereka hingga mencapai 50 persen.
“Yang mengalami kenaikan cabai merah rawit dan cabai merah besar. Rawit merah dari Rp 30 ribu jadi Rp 40 ribu per kilogram. Cabai merah besar dari Rp25 ribu jadi Rp30 ribu,” kata pedagang cabai di pasar, Siti Fatimah, Rabu (17/9/25).
Menurutnya, cuaca hujan di sejumlah daerah penghasil membuat pasokan terganggu. “Akibatnya, pasokan cabai menjadi terbatas, sementara permintaan tetap, sehingga harga pun naik,” jelasnya.
Selain itu, daging ayam potong ikut merangkak naik. Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam potong, yang kini menyentuh Rp 40 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga berada di kisaran Rp 35 ribu, namun naik bertahap dalam beberapa hari terakhir.
“Awalnya Rp 35 ribu, naik sedikit demi sedikit, sekarang sudah Rp 40 ribu. Pembeli jadi makin irit. Jualan sepi. Omzet turun,” kata Ismiati, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Baru Pasirian.
Ia menjelaskan keterbatasan stok ayam dari peternak menjadi pemicu kenaikan harga. Beberapa distributor bahkan mulai melakukan penjatahan pasokan, yang makin menekan volume dagangan pedagang kecil.
Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas belanja di pasar menurun drastis. Sejumlah lapak tampak kosong dari pembeli. Masyarakat mengaku kini lebih memilih membeli dalam jumlah terbatas atau menunda pembelian bahan pangan yang harganya melonjak.
“Biasanya beli sekilo cabai buat stok. Sekarang cuma beli setengah, soalnya mahal banget. Ayam juga begitu, kadang ganti tempe dulu,” kata Ratna, warga Desa Gondoruso. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra