Menu

Mode Gelap
Dua Pohon di Lumajang Tumbang, Lalu Lintas Macet MUI Kabupaten Probolinggo Mencari Ketua Baru, Bakal Gelar Musda Sebelum Pergantian Tahun Harga Cabai Mulai Stabil, Ini Strategi Baru Petani Lumajang Turis Asing Serbu Tumpak Sewu, Lumajang Kian Mendunia Pasokan Bawang Merah di Probolinggo Aman Hingga Akhir Tahun, Harga Kompetitif Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair Selokambang, 20 Perusahaan Tawarkan Ratusan Lowongan

Lingkungan · 27 Agu 2025 03:35 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut


					DIKEBUT: Proses pemasangan bronjong rangkaian kawat baja di sepanjang tikungan Khokap (KM 235+650) perbaikan Jalur Gumitir. (Foto: Istimewa). Perbesar

DIKEBUT: Proses pemasangan bronjong rangkaian kawat baja di sepanjang tikungan Khokap (KM 235+650) perbaikan Jalur Gumitir. (Foto: Istimewa).

Jember,- Upaya penguatan struktur jalan nasional Gumitir terus berjalan. Setelah pengerjaan bored pile di sejumlah titik, kini beronjong di kawasan tikungan Khokap, KM 235+650 ditata.

Pekerja terlihat menyusun kotak kawat baja berisi batu pecah di sisi jalan yang sebelumnya diterjang longsor.

Proses ini diawali dengan penggalian tanah hingga kedalaman dua meter untuk memastikan pondasi beronjong kuat menahan pergeseran tanah.

Koordinator lapangan proyek, Muafi, menyebut bahwa pemasangan beronjong merupakan tahapan penting setelah pengeboran bored pile sedalam 12–17 meter.

“Beronjong ini berfungsi menahan tebing dan memperkuat bahu jalan. Kalau hanya memperbaiki permukaan, risiko longsor akan tetap ada,” jelas Muafi, Selasa (26/8/25).

Sedikitnya 10 pekerja diturunkan untuk mempercepat progres, sebagian bahkan lembur. Target penyelesaian ditetapkan pada tanggal 24 September 2025.

Usai pemasangan beronjong, masih ada pekerjaan lanjutan berupa pemasangan caping beam diatas bored pile agar struktur jalan lebih kokoh.

Langkah penguatan ini dilakukan karena jalur Gumitir merupakan akses vital penghubung Jember–Banyuwangi sekaligus jalur logistik menuju Bali.

Jalan dengan medan berliku dan tebing curam tersebut kerap menjadi titik rawan longsor, terutama saat musim hujan.

“Lokasi Khokap ini memang bekas longsor besar yang sempat mengganggu arus lalu lintas. Dengan beronjong setinggi dua meter, kami harap kestabilan tanah terjaga dan kejadian serupa tidak terulang,” beber Muafi.

Masyarakat diimbau tetap waspada saat melintasi Gumitir meski penguatan jalan saat ini terus dilakukan.

“Semua pengerjaan mengikuti standar teknis agar hasilnya bertahan lama,” tandas dia. (*)


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

Danau Ranu Pani Menyusut Drastis, Luas Badan Air Tinggal Separuhnya

10 Oktober 2025 - 11:37 WIB

Probolinggo Masuki Musim Hujan, Cuaca Ektrem Intai 24 Kecamatan

9 Oktober 2025 - 18:51 WIB

Masuki Musim Pancaroba, BPBD Kota Probolinggo Mulai Mitigasi Bencana

2 Oktober 2025 - 08:44 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

Trending di Lingkungan