Menu

Mode Gelap
Korban Meninggal Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Terus Bertambah, Kini 40 Orang Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

Lingkungan · 21 Agu 2025 20:20 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir


					Tanah longsor di kawasan Piket Nol, Lumajang. (Foto: BPBD Lumajang). Perbesar

Tanah longsor di kawasan Piket Nol, Lumajang. (Foto: BPBD Lumajang).

Lumajang, – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, adanya potensi peningkatan intensitas hujan, hingga terjadinya hujan ekstrem di Kabupaten Lumajang, selama tiga hari sejak 20 sampai dengan 22 Agustus 2025.

BMKG menyatakan, meskipun sebagian wilayah telah masuk musim kemarau, kondisi atmosfer dan laut yang belum stabil bisa mempengaruhi kelancaran aktivitas masyarakat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengatakan, peristiwa seperti hujan lebat, banjir, longsor dalam beberapa hari terakhir menjadi bukti nyata dampak cuaca ekstrim.

Bahkan hujan dapat disertai angin kencang yang berpotensi memperburuk situasi, terutama di Kecamatan Candipuro, Tempursari, dan Senduro yang rawan longsor.

“Kami tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan apabila terjadi perubahan cuaca. Hindari berada di lokasi rawan banjir, longsor, ataupun dekat pohon besar yang berisiko tumbang,” kata Yudi, Kamis (21/8/25).

Selain itu, Yudi mengingatkan untuk daerah rawan banjir seperti daerah aliran sungai (DAS) semeru seperti Besuk Kobokan, Sungai Rejoyo, Kali glidik, dan Besuk Sat yang berada di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Pronojiwo, Pasirian, dan Candipuro.

 “Maka dari itu, masyarakat yang berada di aliran DAS harus tetap waspada. Jangan sampai menunggu ada kejadian baru bereaksi. Lebih baik menghindar untuk sementara waktu dari lokasi banjir jika hujan mulai turun,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Masuki Musim Pancaroba, BPBD Kota Probolinggo Mulai Mitigasi Bencana

2 Oktober 2025 - 08:44 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan