Menu

Mode Gelap
Puluhan Desa Di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan, Droping Air Bersih Ditingkatkan Skema Bansos Baru Berlaku di Jember, ini Sasaran Utamanya Minim Kontribusi, Warga Keluhkan Pengeboran Air Minum Kemasan di Ambulu Probolinggo Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen Tanggapi Isu Korban Meninggal, Bupati Lumajang: Tak Bisa Dikatakan Karena Sound Horeg Solar Tumpah di Jalan, Warga Berebut Tanpa Peduli Bahaya dan Aturan

Sosial · 7 Agu 2025 11:25 WIB

Tanggapi Isu Korban Meninggal, Bupati Lumajang: Tak Bisa Dikatakan Karena Sound Horeg


					Bupati Lumajang Indah Amperawati (Foto: Asmadi). Perbesar

Bupati Lumajang Indah Amperawati (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Bupati Lumajang, Indah Amperawati menanggapi isu yang berkembang di masyarakat terkait adanya korban meninggal dunia dalam sebuah acara sound horeg.

Ia menegaskan, bahwa hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan kematian tersebut secara langsung dengan aktivitas sound horeg.

Dalam keterangannya, Bupati Indah menyampaikan, tidak bisa serta-merta menyimpulkan penyebab kematian tersebut tanpa dasar medis atau ilmiah yang kuat.

“Kalau ditanya apakah korban meninggal karena sound horeg, saya tidak bisa jawab. Karena tidak bisa dibuktikan. Rumah sakit juga tidak bisa jawab, karena begitu datang sudah meninggal,” ujar Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah, Kamis (7/8/25).

Ia menambahkan, jika memang ada dugaan penyebab kematian berkaitan dengan paparan suara atau getaran dari sound horeg, maka harus ada pembuktian dari pihak berwenang dan tenaga medis yang kompeten di bidangnya.

“Kalau dikatakan itu penyebabnya sound horeg, harus dibuktikan secara ilmiah,” tegasnya.

Meskipun begitu, Pemerintah Kabupaten Lumajang tetap melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan acara sound horeg yang kerap digelar di berbagai desa. Fokus evaluasi antara lain, meliputi batasan volume suara, jumlah speaker, serta etika pertunjukan di lapangan.

“Kami sudah sepakat dengan Pak Kapolres untuk evaluasi. Harus duduk bareng, agar kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan tapi dengan batasan-batasan tertentu,” tambahnya.

Di samping itu, kata dia, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, karena pihak keluarga sudah mengiklaskannya.

“Keluarga juga menolak untuk diautopsi, mereka ikhlas sebagai sebuah takdir,  kakak dan ibunya juga ikut nonton bersama almarhum,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Puluhan Desa Di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan, Droping Air Bersih Ditingkatkan

7 Agustus 2025 - 15:23 WIB

Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan

5 Agustus 2025 - 17:02 WIB

BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

5 Agustus 2025 - 16:49 WIB

Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan

5 Agustus 2025 - 15:56 WIB

Polisi Tak Lanjutkan Kasus Kematian Anik Mutmainah, Keluarga Menolak Penuntutan

5 Agustus 2025 - 14:49 WIB

Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD

4 Agustus 2025 - 17:54 WIB

Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal

4 Agustus 2025 - 16:54 WIB

Kematian Mendadak di Tengah Karnaval Sound Horeg Lumajang, Ini Kata Dokter Yessika

4 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Viral! Video Detik-Detik Warga Lumajang Tersungkur Saat Karnaval Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:29 WIB

Trending di Sosial