Menu

Mode Gelap
Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir Terungkap! Ini Alasan Pria di Pasuruan Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita Kejari Lumajang Selidiki Dugaan Korupsi Alih Fungsi Sungai Asem

Lingkungan · 31 Jul 2025 16:05 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru


					Lokasi penambangan pasir dan batu di kawasan Gunung Semeru, Lumajang. (Foto : Istimewa). Perbesar

Lokasi penambangan pasir dan batu di kawasan Gunung Semeru, Lumajang. (Foto : Istimewa).

Lumajang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengeluarkan imbauan kepada seluruh penambang lokal dan penambang bukit untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama banjir lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.

Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono menyusul meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir yang berpotensi memicu banjir lahar di sungai-sungai vulkanik.

“Kami melihat curah hujan saat ini cukup tinggi. Maka kami mengimbau kepada penambang baik yang beraktivitas di sungai maupun di lereng bukit untuk tetap waspada, terutama di aliran Curah Kobokan, Sungai Rejali, dan Sungai Regoyo,” kata Yudi, Kamis (31/7/25).

Menurut Yudi, kondisi geografis daerah yang dipenuhi material vulkanik dari erupsi Gunung Semeru sebelumnya, membuat daerah aliran sungai (DAS) di kawasan tersebut sangat rentan terhadap pergerakan lahar hujan.

Dalam kondisi hujan lebat, tumpukan pasir dan batu dari erupsi bisa terbawa arus dan mengakibatkan banjir mendadak yang sangat berbahaya bagi warga, terutama mereka yang melakukan aktivitas penambangan manual.

“Kadang cuaca terlihat aman, tapi di hulu bisa jadi sudah turun hujan deras. Begitu air datang, tidak bisa dihindari,” jelas Yudi.

Ia menambahkan sistem peringatan dini terus dimonitor, namun kesadaran masyarakat untuk menjauhi lokasi rawan saat hujan deras masih menjadi tantangan.

Selain penambang, BPBD juga meminta warga yang tinggal atau beraktivitas di sekitar bantaran sungai agar tidak melakukan kegiatan di dekat aliran saat kondisi cuaca tidak stabil.

“Kami harap masyarakat tetap siaga. Jangan menunggu sampai ada kejadian baru bereaksi. Lebih baik menghindar sementara dari lokasi rawan banjir jika hujan mulai turun di kawasan atas,” tegasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Material Tanah dan Batu Besar Menutup Jalur Piket Nol Lumajang

29 Juli 2025 - 15:05 WIB

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Trending di Lingkungan